Rice Bowl Lagi Tren, Seberapa Sehat untuk Kita?

Perhatikan asupan gizi di balik semangkuk rice bowl

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Jul 2018, 08:30 WIB
Semangkuk Rice Bowl (Sam YEH / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Rice bowl sering ditawarkan pelayan setiap kali kita makan di mal atau restoran. Dari gambar yang biasa terpajang di dinding restoran, semangkuk rice bowl berisi sumber makanan yang kita butuhkan. Ada nasi putih, sayur, dan lauk atau karbohidrat, protein, dan mineral.

Namun, ketika menu tersebut tersaji di meja makan kita, penampakannya tak semenarik yang dibayangkan. Tak jarang hanya berisi nasi putih dan lauk saja.

"Kenyataannya, rice bowl tidak secantik itu. Sudah banyak butter, salted egg, habis itu digoreng," kata Head of Health Committee Nutrifood, Moch Aldis Ruslialdi belum lama ini.

 

 


Harus Perbanyak Makan Sayur

Selain membuka gerai baru di Grand Indonesia, SaladStop! juga meluncurkan beberapa menu baru yang diracik khusus di Singapura.

Dari segi nutrisi, sebaiknya mempertimbangkan pedoman gizi seimbang. Harus diingat bahwa setiap kali makan, buatlah porsi makan seimbang. Dan rice bowl tidak memenuhi kaidah tersebut.

Menurut Aldis, yang dikatakan seimbang jika,"Karbohidratnya seperempat, sayurnya seperempat, dan setengahnya lagi lauk. Rice bowl melulu setiap hari tidak akan tercapai gizi seimbang itu."

Kalau pun ada rice bowl yang ditambahkan sayuran seperti beberapa potong mentimun dan tomat, itu pun dirasa tidak cukup memenuhi komposisi gizi seimbang. Kecuali, jika sesudah itu ditambah makan salad.

"Makan saladnya juga tidak boleh berlebihan. Tidak boleh banyak mayonaise. Harus banyak sayurnya," ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya