Liputan6.com, Jakarta - Enam perusahaan meminati wilayah pertambangan yang dilelang Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), salah satunya yaitu perusahaan tersebut adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot mengatakan, wilayah pertambangan berstatus Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sudah ditawarkan ke perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Juga
Advertisement
Dari penawaran tersebut, sudah ada 6 perusahaan yang meminati. "IUPK sudah ada kurang lebih 6 perusahaan," kata Bambang, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Bambang mengungkapkan, saat ini instansinya sedang mengevaluasi perusahaan yang meminati wilayah pertambangan tersebut. Salah satu perusahaan yang meminati wilayah pertambangan mineral jenis nikel adalah Antam.
"Sekarang kita evaluasi. Ada BUMN ada BUMD. Pokoknya ada beberapa perusahaan ya," tuturnya.
Menurut Bambang, dari enam wilayah pertambangan IUPK yang ditawarkan ke BUMN dan BUMD, tidak seluruhnya diminati. Untuk wilayah pertambangan yang tidak diminati akan dilelang dengan peserta perusahan swasta.
"Ada yang enggak ada, ya nanti kalau mau lelang, lepas semua lelang, lelang semuanya kan," ucapnya.
6 Tambang yang dilelang
Wilayah kerja pertambangan yang dilelang adalah hasil penciutan atas amendemen kontrak pertambangan, bekas perusahaan tambang mineral pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
Wilayah pertambangan tersebut terdiri dari, lima wilayah bekas KK, satu wilayah bekas PKP2B. Enam wilayah pertambangan bekas KK dan PKP2B yang akan dilelang adalah:
1. Daerah Latao, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka Utara, luas 3,148 ha, komoditas nikel
2. Daerah Suasua, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka Utara, luas 5,899 ha, komoditas nikel
3. Daerah Matarape, Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe Utara, 1,681 ha, komoditas nikel
4. Daerah Kolonodale, Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali Utara, 1,193 ha, komoditas nikel
5. Daerah Bahodopi Utara, Sulawesi Tengah, Kabupaten Morowali, 1,896, komoditas nikel
6. Daerah Rantau Pandan, Jambi, Kabupaten Bungo, 2,826 ha, komoditas batu bara
Advertisement