Demi Kopi hingga Kuntit Pacar, Ini 3 Ulah Nyeleneh Polisi Gadungan

Ulah polisi gadungan itu beragam, mulai dari demi menguntit kekasih hingga menipu orang lain. Pelakunya pun akhirnya berakhir di tangan polisi yang sesungguhnya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 18 Jul 2018, 20:40 WIB
Ilustrasi Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Entah apa yang ada di pikiran orang-orang ini, nekat menjadi aparat penegak hukum untuk mendapatkan sesuatu. Berbekal seragam lengkap, mereka beraksi menjadi polisi gadungan.

Ulah polisi gadungan itu beragam, bahkan terkesan nyeleneh. Sang pelaku akhirnya harus berhadapan dengan petugas yang sesungguhnya, mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berikut ini ulah nyeleneh polisi gadungan yang Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Rabu (18/7/2018):

1. Meniru Sherif

Seorang remaja berusia 14 tahun ditangkap di Victorville, California pada 6 Maret 2018, karena dicurigai meniru seorang wakil sheriff San Bernardino County. Ia dilaporkan beraksi sekitar tiga kali.

"Dia terlihat sangat normal, seperti petugas polisi sungguhan," kata Jasmine, yang tidak ingin mengungkapkan nama belakangnya.

Jasmine mengatakan SUV putih dengan lampu merah dan biru berkedip berhenti di depan rumahnya sekitar jam 18.00 pada 5 Maret. Lalu seseorang berseragam polisi keluar dan mendekati pintu depan.

"Dia mengatakan, 'Apakah terjadi kekerasan rumah tangga di sini?'," Kata Jasmine. "Dan aku menjawab, 'Tidak ada'."

Pada satu titik, Jasmine mengatakan sosok berseragam itu berusaha masuk ke rumah, memeriksa apakah pintu depan terbuka, tapi terkunci.

"Dan dia hendak mengatakan sesuatu kepada kami, tetapi semua orang (yang ada di rumah) muncul di belakangku," kata Jasmine. "Dan kemudian dia tiba-tiba saja pergi."

Jasmine mengatakan keluarganya melaporkan insiden itu ke Departemen Kepolisian Victorville, yang kemudian melakukan penyelidikan.

Hari berikutnya, seorang detektif menepi kendaraan yang cocok dengan deskripsi SUV putih yang dikendarai wanita berusia 77 tahun. Cucu laki-lakinya yang berusia 14 tahun juga berada di dalamnya.

Setelah diinvestigasi, polisi memutuskan bahwa bocah itu tersangka polisi gadungan.

"Mereka menahan tersangka," kata Mara Rodriguez, juru bicara Kepolisian Victorville. "Kemudian dilakukan pencarian di rumahnya."

Setelah melakukan pencarian, aparat menyita apa yang mereka yakini sebagai seragam yang digunakan tersangka saat menjadi polisi gadungan, serta emblem polisi, radio, scanner, rompi anti peluru dan sejumlah senjata replika.

Polisi juga yakin tersangka mendekati setidaknya dua orang lain, termasuk menghentikan lalu lintas palsu di Amethyst Road.

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


2. Demi Diskon Segelas Kopi

Ilustrasi cangkir kopi (iStock)

Kasus nyeleneh lainnya adalah polisi gadungan yang nekat mendapat diskon untuk segelas kopi. Berikut ini kisahnya.

Kebanyakan orang tentu akan tergiur apabila mendengar kata diskon. Harga barang yang semula bernilai penuh, tiba-tiba hanya dijual dengan harga setengah.

Meski demikian, tak semestinya tawaran diskon sebuah produk membuat Anda berbohong dan berpura-pura menyamar menjadi orang lain.

Dilansir dari laman FoxNews, Jumat 15 Desember 2017, di New York, Amerika Serikat ada seorang pria yang nekat menyamar jadi polisi demi mendapat diskon segelas kopi.

Mark Stetter (48) memutar otak agar ia mendapat diskon secangkir kopi dari merek terkenal.

Saat berhadapan dengan petugas kedai kopi, Stetter mengaku sebagai seorang detektif sambil memperlihatkan sekilas kencana dan pistol dari balik jaketnya.

Ternyata, upaya yang ia lakukan berhasil. Untuk itu, si polisi gadungan kembali mencoba hal yang sama ke kedai kopi yang lain.

Setibanya di kedai kopi kedua, Stetter kembali melakukan modus serupa, dengan memperlihatkan lencana dan pistol dari balik jaketnya.

Namun, sepandai-pandainya seekor tupai melompat akhirnya jatuh juga. Staf yang bekerja di kedai kopi curiga dan menelepon pihak berwajib.

Ia pun harus berurusan dengan polisi yang sebenarnya. Atas perbuatannya, pria itu ditahan di hari itu juga -- meski tak dijelaskan berapa lama.

Polisi juga menyita lencana dan pistol mainan yang ia gunakan sebagai upaya penipuan.

 


3. Menguntit Pacar Sendiri

Ilustrasi pasangan dan hubungan (iStockphoto)

Di lain kasus, entah apa yang ada di pikiran pria di Wuhan ini. Selama dua tahun terakhir, ia berpura-pura menjadi polisi. Terlebih dari itu, ia bahkan menyulap apartemen tempat tinggalnya menjadi ‘kantor polisi’.

Polisi sungguhan di Wuhan baru mengetahui hal ini setelah pacar pria itu mengadu kepada polisi sesungguhnya. Wanita itu merasa terancam karena sang polisi gadungan mengancam akan menyebarkan video mereka yang sedang bermesraan ke dunia maya.

Dalam video berita unggahan di Sina Video, dijelaskan bahwa ketika menyelidiki ‘Inspektur Lei’ si polisi gadungan, petugas menemukan perangkat sirene di mobilnya dan apartemen pria itu sudah disulap menjadi kantor polisi, lengkap dengan ruang penyidikan yang didekorasi dengan bendera Tiongkok dan patung dada Mao Zedong.

Belakangan, pria itu diduga mencari uang dengan menjual dokumen palsu yang seharusnya diterbitkan oleh Biro Keamanan Umum.

Kekesalan pacarnya dimulai dengan pengaduan sejumlah teman sang pacar mengenai kegenitan polisi gadungan itu terhadap teman-temannya.

Polisi gadungan yang mengaku pernah menjadi tentara itu bahkan mengaku telah memasang GPS di mobil pacarnya ketika mobil itu sedang diperbaiki. Sejumlah barang yang disita dari apartemen ‘Inspektur Lei’ antara lain mencakup dokumen-dokumen palsu, seragam palsu polisi, perangkat GPS, kamera-kamera mini, borgol dan tongkat polisi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya