Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (19/7/2018) diperkirakan akan bergerak terbatas. IHSG bisa melemah atau menguat, namun tidak begitu signifikan.
Analis PT Kresna Sekuritas William Mamudi memprediksi IHSG akan bergerak terbatas hingga level 5.910. "Hari ini IHSG berpotensi terbatas di kisaran 5.860-5.910," tutur dia kepada Liputan6.com.
Advertisement
Meski begitu, William menekankan tetap cermati pola breakout yang akan terjadi pada indeks. William berpendapat, pola breakout sebabkan IHSG terkoreksi.
"Perhatikan jika tidak ada breakout, IHSG bisa kembali tertekan. Dengan target bisa uji level support mayor 5.500," tutur dia.
Tak berbeda, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga meramalkan IHSG bakal terkonsolidasi. Namun, potensi terkoreksi, kata Lanjar, masih tetap ada pada IHSG.
"Indikasi terkoreksi masih berpeluang melihat indikator stochastic yang bearish momentum," ungkapnya.
Untuk itu, ada beberapa saham yang dicermati saat indeks bergerak terbatas, antara lain menurut William adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Kemudian Lanjar memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan juga PT Timah (Persero) Tbk (TINS).
Penutupan Perdagangan Kemarin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (18/7/2018), IHSG menguat 29,22 poin atau 0,50 persen ke posisi 5.890,73. Indeks saham LQ45 naik 0,73 persen ke posisi 926,70.
Sebanyak 193 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 193 saham melemah dan 111 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.899,65 dan terendah 5.858,97.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 380.464 kali dengan volume perdagangan saham 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 27,13 miliar di pasar seluruhnya. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.406.
Sebagian besar sektor saham menghijau, kecuali sektor saham perdagangan yang turun 0,99 persen, sektor saham konsumsi melemah 0,08 persen.
Sementara sektor saham yang menguat, antara lain pertambangan naik 1,88 persen, dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,53 persen dan sektor saham perkebunan naik 1,31 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham TCPI naik 18,35 persen ke posisi Rp 1290 per saham, saham DSAA melonjak 16,93 persen ke posisi Rp 24.000 per saham, dan saham BTON mendaki 15,83 persen ke posisi Rp 278 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MFMI susut 24,26 persen ke posisi Rp 640 per saham, saham OKAS tergelincir 16,17 persen ke posisi Rp 280 per saham, dan saham FORU merosot 15,07 persen ke posisi Rp 124 per saham.
Advertisement