Liputan6.com, Jakarta - Partai koalisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga kini belum mengumumkan calon wakil presiden (cawapres). Banyak yang menduga Jokowi akan mengumumkan cawapresnya pada detik-detik akhir masa pendaftaran Pilpres 2019.
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mencium maksud jika Jokowi mengumumkan cawapres di menit-menit terakhir pendaftaran pilpres. Menurutnya bisa saja Jokowi sengaja mengumumkan cawapresnya menit terakhir untuk memblok kemungkinan munculnya poros ketiga.
Advertisement
"Kita memang melihat seperti itu. Ada upaya politik kubu Jokowi untuk menahan dan mengunci meskipun tanggal sembilan dan 10 sehari jeda untuk bisa bermanuver secara politik," kata Ferdinand di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
Ferdinand mengakui kebedaraan poros ketiga saat ini memang sulit terbentuk. Sebab, koalisi Pilpres terarah pada dua poros, yakni poros Jokowi dan Prabowo.
"Artinya opsi membuka poros baru semakin mengecil. Meskipun peluangnya masih tetap ada," ungkapnya.
Poros ketiga, kata Ferdinand, bisa saja muncul dua poros tersebut mengumumkan cawapresnya. Ia pun tetap optimis poros ketiga akan tetap terbentuk.
"Artinya poros baru ini baru bisa akan terwujud kalau capresnya sudah umumkan cawapresnya siapa. Teman-teman koalisinya menerima atau tidak," ucapnya.
Dalam pilpres 2019, Jokowi telah mengantongi dukungan enam partai. Partai itu adalah PDIP, PPP, NasDem, Hanura dan Partai Golkar, sekarang koalisi itu ditambah dengan kehadiran PKB. Sedangkan yang belum menentukan arah dukunganya hanya PKS dan PAN.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan tayangan video menarik berikut ini: