Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan mengenai efisiensi belanja barang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2019 atau disebut RAPBN 2019. Efisiensi itu selanjutnya direalokasikan untuk program prioritas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro menuturkan, sidang kabinet membahas mengenai program prioritas apa saja yang akan menjadi perhatian utama untuk realokasi itu.
"Arahan Bapak Presiden adalah yang pertama untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM). Diarahkan untuk beberapa hal yang pertama adalah rehabilitasi sarana pendidikan, terutama untuk sekolah dasar/menengah, baik yang berada di bawah Kemendikbud maupun yang ada di bawah Kementerian Agama," ujar Bambang, seperti dikutip dari laman Setkab, yang ditulis Kamis (19/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Kedua, menurut Bambang, penguatan pendidikan vokasi, baik yang di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja, maupun beberapa kementerian sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Ketiga, RAPBN 2019 juga ditujukan untuk penanganan penurunan stunting. Pemerintah akan memberikan penguatan terutama untuk bidang kesehatan dan juga infrastruktur sanitasi, dan air limbah.
"Jadi itu kira-kira garis besarnya, di samping ada beberapa program untuk pencapaian target dari RPJMN, baik terkait infrastruktur di PUPR dan perhubungan, maupun juga untuk promosi pariwisata, dan juga untuk kesuksesan dari Pemilu 2019," ujar Bambang.
Efisiensi Belanja
Efisiensi Belanja
Mengenai asal dana yang direalokasikan untuk program prioritas itu, Bambang menuturkan, berasal dari efisiensi belanja barang yang mencakup seluruh Kementerian/Lembaga.
"Arahannya adalah tentunya belanja barang yang tidak menganggu sasaran prioritas, itu sudah kami sampaikan kepada seluruh Kementerian/Lembaga,” kata Bambang.
Realokasi anggaran itu, Bambang menuturkan, termasuk 20 persen anggaran pendidikan. Namun demikian, ia menambahkan tetap diarahkan yang terkait pendidikan baik vokasi maupun rehabilitasi sarana pendidikan.
"Kalau yang stunting masuk lima persen kesehatan," kata dia.
Bambang menuturkan, RAPBN 2019 merupakan RAPBN terakhir dari pemerintahan Presiden Joko Widodo sehingga tentu harus berupaya mencapai target yang memang harus dicapai pada 2019 baik target kemiskinan, ketimpangan dan seterusnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement