Kapitalisasi Pasar Saham Amazon Tembus Rp 12.990 Triliun

Nilai kapitalisasi pasar saham Amazon dapat mengancam posisi Apple di wall street.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2018, 14:39 WIB
Jeff Bezos (AP Photo/Ted S. Warren, File)

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar saham Amazon menyentuh posisi USD 900 miliar atau sekitar Rp 12.990 triliun (asumsi kurs Rp 14.434 per dolar Amerika Serikat). Pencapaian nilai kapitalisasi pasar saham itu pertama kali sejak jadi perusahaan publik selama 21 tahun.

Nilai kapitalisasi pasar saham Amazon itu dapat mengancam posisi Apple yang merupakan salah satu saham paling bernilai di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street.

Usai Jeff Bezos mendirikan perusahaan penjualan buku online di garasinya pada 1994, Amazon selamat dari krisis dot-com. Amazon tak berhenti ekspansi. Bisnis Amazon meluas ke industri ritel dan mengubah cara konsumen membeli produk. Demikian mengutip laman Reuters, Kamis (19/7/2018).

Usai umumkan penjualan produk USD 100 juta selama Prime Day Sale, saham Amazon menyentuh posisi USD 1.858,88. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham mencapai USD 902 miliar. Namun pergerakan saham berbalik ke zona merah hingga turun 0,16 persen.

Saham Amazon telah melonjak lebih dari 57 persen pada 2018. Saham Amazon sudah naik sekitar 123.000 persen sejak tercatat di bursa saham Nasdaq pada 1997.

Amazon, layanan streaming video Netflix, dan beberapa perusahaan teknologi telah mendorong reli wall street dalam beberapa tahun terakhir. Saham-saham tersebut tetap menjadi bagian penting portofolio para manajer investasi.

Sebelumnya Apple menggantikan Exxon Mobil pada akhir 2011 sebagai perusahaan AS dengan kapitalisasi pasar saham terbesar. Saham Apple naik 12 persen pada 2018 sehingga membawa kapitalisasi pasar sahamnya menjadi USD 935 miliar.

Mengutip laman Reuters, perhitungan kapitalisasi pasar saham Apple dan Amazon didasarkan pada jumlah saham yang beredar dalam laporan kuartal Maret.

Amazon telah meningkatkan jumlah sahamnya lebih dari satu juta saham per kuartal dalam beberapa tahun terakhir. Jika terus berlanjut hingga Juni, nilai pasar sahamnya melebihi USD 900 miliar.

Harga saham Amazon makin menguat usai ekspasi ke ritel konvensional melalui akuisisi Whole Foods Market pada tahun lalu. Selain itu, semakin banyak bisnis yang berpindah ke cloud jadi berdampak positif buat pergerakan saham Amazon.

 


Kekayaan Jeff Bezos Sentuh Rp 2.158 Triliun

Jeff Bezos (Kevin Wolf/AP Images for Human Rights Campaign)

Sebelumnya, kekayaan CEO Amazon Jeff Bezos menyentuh rekor terbaru, yakni USD 150 miliar atau sekitar Rp 2.158 triliun pada kurs saat ini. Artinya, Bezos mengalahkan pencapaian Bill Gates.

Kekayaan puncak Bill Gates adalah USD 149 miliar pada 1999 lalu (inflasi sudah disesuaikan). Namun, perlu diingat bahwa Gates sering menyumbangkan uangnya ke yayasan miliknya, dan sekarang terdapat selisih USD 50 miliar antara kekayaannya dan Bezos.

Bila boleh dibandingkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 2.220 triliun, selisihnya sekitar Rp 62 triliun triliun. Melonjaknya kekayaan Bezos beriringan dengan Amazon Prime Day, ketika barang-barang mendapatkan diskon terbaik.

Saat ini, Bezos masih ada di posisi puncak di Index Miliarder Bloomberg, diikuti oleh Bill Gates, Bernard Arnault, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg.

Belakangan ini, harta para miliarder terkaya memang sedang naik-turun. Belakangan ini, Mark Zuckerberg sempat berada di posisi tiga dengan menggeser Buffett, tapi kemudian turun di peringkat lima. Sementara itu, Buffett baru saja turun ke peringkat empat karena menyumbangkan puluhan miliar dolar AS hartanya.

Akan tetapi, Jeff Bezos masih konsisten di peringkat satu. Amazon sedang menghadapi pemogokan kerja di Eropa dan dikritik karena kondisi kerja yang buruk di gudang mereka.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya