Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah usai Bank Indonesia (BI) mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan di posisi 5,25 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun nyaris tembus 14.500.
Berdasarkan data RTI, Kamis (19/7/2018), IHSG sempat melemah terbatas usai pengumuman suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate. Jelang penutupan perdagangan saham, pukul 15.39 waktu JATS, IHSG melemah 24,62 poin atau 0,42 persen ke posisi 5.863,44. Indeks saham LQ45 susut 0,54 persen ke posisi 921,71. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 216 saham melemah sehingga menekan IHSG. 150 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Namun, 129 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 399.909 kali dengan volume perdagangan saham 8,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 84,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.491.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,88 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,23 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,08 persen.
Sedangkan sektor saham infrastruktur melemah 1,53 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 1,08 persen dan sektor saham perdagangan merosot 1,24 persen.
VP Sales and Marketing PT Ashmore Asset Management Indonesia, Angganata Sebastian menuturkan, pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan BI tetap di 5,25 persen. Namun, pelaku pasar dinilai merespons negatif keputusan BI. Ini dilihat dari pergerakan nilai tukar rupiah melemah hampir tembus 14.500 per dolar AS. Angganata menilai, pergerakan IHSG dan rupiah belum mengkhawatirkan.
“Hari ini mungkin adjust keputusan (BI-red) tersebut,” ujar Angganata saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, saat ini belum ada katalis penggerak lain yang pengaruhi IHSG.
Suku Bunga Acuan BI Tetap 5,25 Persen
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada rapat bulanan yang digelar pada Kamis ini. Langkah tersebut sejalan dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan di Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di angka 5,25 persen, suku bunga Deposit Facility di level 4,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar di angka 6 persen.
"Keputusan ini berlaku efektif sejak 19 Juli 2018," jelas dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.
Keputusan ini sesuai dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan Indonesia.
Pelonggaran kebijakan makroprudensial BI dapat meningkatkan fleksibilitas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi.
BI juga akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah untuk mendorong peningkatan devisa pariwisata dan pembiayaan infrastruktur oleh swasta.
Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan dan prospek perekonomian baik domestik maupun global, untuk memperkuat respons bauran kebijakan yang perlu ditempuh.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement