Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan beberapa ancaman jelang Asian Games 2018. Ancaman tersebut di antaranya terorisme, kejahatan jalanan (street crime) serta kemacetan.
"Antisipasi ancaman utama pada Asian Games adalah terorisme, kedua adalah masalah kejahatan jalanan (street crime) dan ketiga adalah kemacetan lalu lintas," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Advertisement
Terkait masalah terorisme, Polri akan melakukan berbagai macam pengamanan venue Asian Games. Serta meningkatkan pengawasan melalui melalui sistem CCTV.
"Akan kita lanjutkan di samping memperkuat jaga venue-venue Asian Games. Ini empat Polda ini sudah miliki konsep operasi yang libatkan stakeholder lain termasuk TNI dan pemerintah setempat," ungkapnya.
Masalah selanjutnya adalah kejahatan jalanan. Menurut Tito pihaknya telah menangkap kurang lebih 1.500 pelaku kejahatan jalanan di Jawa Barat (Jabar) dan 50 oknum di tangkap di kawasan Polda Metro Jaya. Namun, lanjut dia, di Sumatera Utara (Sumut) masih ada kejahatan copet, dan begal.
"Tapi di Sumsel problemnya ada kejahatan jalanannya. Copet, tukang geser, begal. Kapolda sudah bersihin cukup banyak ditangkap," ungkapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Solusi Kemacetan
Untuk masalah kemacetan, kata Tito tak akan terlalu bermasalah terutama di kawasan Palembang. Namun, masih perlu beberapa pengamanan di beberapa tempat.
"Yang perlu dijaga adalah tempat-tempat hiburan, tempat keramaian yang nanti tamu-tamu akan lihat sungai musi dan lain-lain Kita buat posko-posko pengamanan di daerah-daerah itu," ucapnya.
Advertisement