Liputan6.com, Jakarta - Saat mengganti ban bocor, pengendara umumnya mengencangkan baut ban pada pelek dengan sangat kencang dengan alasan takut terlepas. Ternyata hal tersebut bisa berbahaya.
Pengencangan yang terlalu keras akan menyebabkan batang baut yang tertanam di wheel hub mengalami stres cukup tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Batang baut sendiri saat dipasangkan akan mengalami perenggangan. Dan jika dikencangkan terlalu keras, perenggangan tersebut akan mengubah struktur batang baut hingga mencapai titik tertingi.
Dampaknya, ketika mobil berjalan, tekanan yang dihasilkan semakin menekan batang baut, sehingga berisiko menjadi patah.
selanjutnya
"Sebaiknya jangan diinjak saat mengencangkan baut ban. Soalnya, kalau terlalu keras memasang bautnya, tingkat stresnya akan tinggi saat berjalan. Dan itu berbahaya," ucap Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi.
Selain risiko ban terlepas karena batang baut yang patah, berbagai kerusakan lainnnya pun dapat terjadi. Seperti ulir batang baut yang menjadi aus, sehingga menyulitkan Anda untuk mengganti ban ketika mengalami kebocoran kembali.
Sumber: otosia.com
Advertisement