Liputan6.com, Garut - Pemutaran perdana film 22 Menit mampu menghipnotis warga Garut, Jawa Barat, Kamis petang, 19 Juli 2018. Aksi heroik polisi dalam menggagalkan kejahatan teroris bom Thamrin, Jakarta Pusat selama 22 menit itu, cukup menghibur warga Kota Dodol.
"Sangat menginsipirasi buat semua," ucap Yudi Lasminingrat, salah satu penonton VIP yang hadir dalam pemutaran perdana film itu di Bioskop XXI Garut, Kamis, 19 Juli 2018.
Menurutnya, film garapan Eugene Panji dan Myrna Paramita itu mampu menggugah jiwa patriotisme menghadapi ancaman teroris yang sangat meresahkan masyarakat.
"Film itu sekaligus menunjukkan kekompakan hubungan TNI dan Polri," ujar pengusaha batu akik asal Garut itu.
Baca Juga
Advertisement
Dengan semakin banyaknya warga yang menonton, diharapkan mampu menunjukkan kekompakan seluruh lapisan masyarakat terhadap ancaman bahaya laten terorisme. "Kita tidak takut pada teroris, NKRI harga mati, Garut harga diri," ujar dia.
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menambahkan, besarnya animo masyarakat yang datang ke bioskop, menunjukkan tingginya sikap antipati warga terhadap gerakan radikalis terorisme yang mengganggu mereka. "Itulah yang terjadi, yang penting Garut aman begitupun Indonesia," imbuhnya.
Adapun dari tiga studio yang sengaja di-booking Polres Garut, seluruh ruangan tampak penuh dengan penonton yang hadir. tua, muda hingga anak-anak antusias menyaksikan film heroik karya anak bangsa itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kampanye Lawan Teroris
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman yang ikut menyaksikan pemutaran perdana menilai film itu sangat penting untuk mengedukasi masyarakat terhadap ancaman bahaya laten faham terorisme.
"Film itu bisa dijadikan gambaran bahwa teroris itu sangat kejam," ungkap dia.
Helmi yang mengenakan kaus hitam bertuliskan tagar #film22 menit berharap, adanya pemutaran film itu mampu menyadarkan, sekaligus alat kampanye bagi masyarakat agar tetap bersatu dalam membantu pemerintah memberantas teroris.
"Kita jangan takut, kita lawan teroris," sebutnya.
Adapun Dandim 0611 Garut Letkol Asyhaf Aziz yang ditemui usai menonton film itu mengaku kesal dan geram melihat kebiadaban teoris. Menurutnya, apa yang dilakukan mereka, sangat melukai masyarakat yang tidak berdosa.
“Kami mengimbau mari bersatu jangan takut, kita bersatu lawan teroris," pinta dia.
Hal yang sama disampaikan Ketua MUI kabupaten Garut KH Sirojul Munir. Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku teroris hasil dari kegagalan pemahaman mereka terhadap makna jihad sebenarnya yang diharapkan Islam.
"Mereka gagal akidah, mereka bertindak tidak sesuai agama," katanya.
Ajaran Islam, ujar dia, merupakan agama yang mencintai kedamaian dan persatuan bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian, apa pun alasannya, aksi kejam teroris tidak dibenarkan.
"Mereka itu sesat dan menyesatkan," sebutnya.
Advertisement