Harga Emas Turun ke Posisi Terendah dalam Setahun

Harga emas memang sangat dipengaruhi suku bunga AS. Kenaikan yang lebih tinggi meningkatkan peluang bagi aset yang memberi imbal hasil dan memperkuat dolar.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Jul 2018, 06:31 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Harga emas merosot ke posisi terendah dalam satu tahun dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS), setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kemungkinan tentang adanya kenaikan suku bunga acuan kembali pada tahun ini.

Melansir laman Reuters, Jumat (20/7/2018), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.223,15 per ounce. Sebelumnya harga emas sempat menyentuh USD 1.211,08, posisi terendah sejak Juli 2017.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus melemah 3,90, atau 0,3 persen menjadi USD 1.224 perons.    

Harga emas memang sangat dipengaruhi suku bunga AS. Kenaikan yang lebih tinggi meningkatkan peluang bagi aset yang memberi imbal hasil dan memperkuat dolar.   

The Fed telah menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Para pembuat kebijakan mengindikasikan harapan akan terjadi lagi kenaikan dua kali pada tahun ini.

Namun Powell tidak mengatakan apa pun selama dua hari pelaksanaan kesaksian kongres pada minggu ini.

Harga emas sempat berubah positif, meskipun sesaat. Demikian pula Dolar sempat merosot terhadap sekeranjang mata uang lainnya, setelah Presiden Donald Trump mengatakan kepada televisi CNBC tidak senang tentang kenaikan suku bunga karena ini akan menguatkan dolar, membuat ekspor AS lebih mahal di luar negeri.

Namun harga emas kemudian turun. "Ada aksi penjualan yang secara fundamental membuat bullish, "kata Dan Hussey, Ahli Strategi Pasar Senior RJOFutures.    

 


Harga Komoditas Lainnya

Ilustrasi Harga Emas

Di sisi lain, ketegangan perdagangan global belum mendorong investor untuk menjadikan emas investasi. Padahal, Bullion umumnya dianggap menjadi investasi aman karena memiliki nilai yang stabil selama masa ketidakpastian global.    

"Jika ketegangan perdagangan menghambat pertumbuhan global, itu akan berdampak ke permintaan," kata Chris Gaffney, Pesiden TIAABank.    

Adapun harga logam mulia lainnya, perak turun 0,7 persen menjadi USD 15,42 per ounce, setelah terjun ke level terendah dalam setahun USD 15,13.    

Harga Platinum kehilangan 0,6 persen menjadi USD 808,50 per ounce, sebelumnya turun ke posisi USD 788, terendah sejak Desember 2008.    

Harga Palladium turun 3,1 persen menjadi USD 878 per ounce, setelah tergelincir ke titik terendah sejak Juli 2017 di USD 859,50.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya