Liputan6.com, Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pantas mendapat predikat Kota Festival. Pasalnya, kabupaten ini menyuguhkan beragam festival keren sepanjang tahun, termasuk pada akhir pekan ini.
Yup, Banyuwangi akan mengadakan beragam event menarik pada Sabtu - Minggu (21-22 Juli 2018). Mulai dari Festival Memengan (mainan) Tradisional, Festival Teknologi Inovasi, hingga Kirab Obor Asian Games 2018.
Advertisement
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa daerah yang dipimpinnya tidak pernah lepas dari berbagai atraksi menarik. Sebab, Banyuwangi Festival 2018 telah mengagendakan 77 event yang dihelat tiap akhir pekan.
"Setiap Sabtu dan Minggu pasti ada event menarik yang kami gelar. Kami ingin wisatawan yang berlibur ke Banyuwangi akan merasakan 'Akhir Pekan yang Mengesankan'. Bahkan, setiap hari di Banyuwangi bisa menonton atraksi seni di Taman Blambangan," ujarnya, Rabu (18/7/2018).
Dalam Festival Memengan Tradisional pada akhir pekan ini, wisatawan akan disajikan penampilan ribuan anak-anak. Mereka akan beratraksi memainkan berbagai permainan tradisional nusantara, seperti egrang bambu, gasing, bedhil-bedhilan, gobag sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang, dan dagongan.
Aneka permainan tersebut akan diparadekan di sepanjang jalan protokol Banyuwangi. Rutenya pun panjang, dari depan kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menuju Taman Blambangan.
Kemeriahan akan berlanjut siang harinya. Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) akan menggelar Pameran Teknologi Inovasi yang berisi berbagai inovasi teknologi tepat guna dari berbagai bidang. Lebih keren lagi, teknologi yang dihasilkan merupakan hasil karya pelajar dan pemuda dari seluruh Banyuwangi.
Contohnya, pembuatan mesin pelubang mulsa atau plastik untuk tanaman cabai pada permukaan tanah. Ada pula pembuatan pupuk cair pertanian dari limbah ikan, budidaya hidropnik seledri, dan pengembangan teknologi speed boat dengan drone yang dibuat oleh mahasiswa.
"Pameran ini digelar dua hari sejak Jumat (20/7) – Sabtu (21/7), dibuka mulai pagi pukul 09.00 hingga malam hari. Ini adalah satu cara kami untuk merangsang inovasi bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengaplikasi pengetahuannya selama ini,” ucap Anas.
Malam harinya pun akan semakin berwarna dengan pertunjukan Lalare Orkestra. Sebuah kelompok musik yang berisi lebih dari 100 anak dari berbagai sekolah dari tingkat SD hingga SMP di Banyuwangi. Alat musik yang mereka mainkan merupakan alat musik traditional. Ada gendang, rebana, dan angklung, yang diorkestrasikan dalam paduan yang menarik.
“Konser ini memang bukan konser musik biasa. Lalare Orkestra ini pemusiknya adalah siswa dari kelas 3 SD sampai SMP. Meski belia, mereka berhasil menunjukkan talenta bermusiknya,” kata Anas.
Pada penampilannya kali ini mereka akan membawakan beragam lagu nusantara. Seperti Kicir-kicir, Janger, dan lagu lokal Banyuwangi.
Kirab Obor Asian Games 2018
Esoknya (22/7/2018), akan digelar Kirab Obor (Torch Relay) Asian Games 2018. Obor akan dibawa naik ke Puncak Gunung Ijen. Setelah itu, diarak keliling kota pada Minggu siang. Api obor akan dibawa oleh atlet dan warga berprestasi Banyuwangi.
”Sepanjang jalan yang dilalui pawai obor akan kita tampilkan beragam kesenian Banyuwangi. Kita tunjukkan kepada negara-negara Asia kalau Banyuwangi adalah daerah yang kaya akan seni dan budaya,” ujar Anas.
Sejumlah atraksi seni yang akan memeriahkan pawai obor itu antara lain Tari Gandrung yang baru saja diundang manggung di Amerika Serikat, Banyuwangi Ethno Carnival, dan kesenian Barong.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut senang melihat rencana penyelenggaraan berbagai acara seni di Banyuwangi. Sebab, Banyuwangi tidak pernah berhenti berkreasi menampilkan beragam keseruan yang memanjakan wisatawan.
“Untuk atraksi, Banyuwangi tercatat paling cepat berkembang karena melibatkan seluruh potensi masyarakat. Bila tahun 2012 baru ada 12 event, tahun 2017 meningkat menjadi 72 event, dan tahun ini menjadi 77 event dengan sejumlah event unggulan yang masuk dalam CoE WI 2018. Ini luar biasa," ucapnya.
Hal itu juga didukung dengan akses dan amenitas Banyuwangi yang kian mumpuni. Wisatawan dapat dengan mudah menuju Banyuwangi dari Jakarta dan Surabaya karena telah banyak maskapai membuka penerbangan langsung ke Banyuwangi.
Begitu juga amenitasnya, hotel berbintang dan homestay dapat dengan mudah ditemukan di Banyuwangi. Bahkan, Banyuwangi telah memilik home caravan. Dengan begitu, wisatawan yang ingin menghemat waktu berkeliling Banyuwangi bisa menggunakan fasilitas ini.
"Jadi tunggu apalagi. Silahkan berwisata dan nikmati Banyuwangi. Sudah pasti Keren, Beken, Paten," kata Arief.
(*)