ASI Bentengi Bayi dari Alergi Makanan

Penelitian ini temukan manfaat lain dari ASI pada bayi. Yaitu mencegah mereka terkena alergi makanan di masa depan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Jul 2018, 07:00 WIB
Air Susu Ibu (ASI) bisa mencegah bayi terkena alergi makanan (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Komposisi unik dalam air susu ibu (ASI) bisa mencegah alergi makanan pada bayi di masa depan. sebuah manfaat yang tidak ditemukan di susu formula manapun.

Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Children's Hospital Research Institute of Manutiba, Kanada yang dipimpin oleh Meghan Azad.

"Kami menemukan bahwa ibu yang memiliki kandungan gula tertentu dalam ASI memiliki bayi yang cenderung tidak memiliki sensitivitas makanan," kata Azad dikutip dari Global News Canada pada Sabtu (21/7/2018).

"Ini benar-benar menarik, karena kita tahu bahwa jumlah alergi telah meningkat lebih banyak dari tahun lalu," tambahnya.

Walaupun begitu, dalam penelitian juga memperlihatkan bahwa tidak semua bayi yang diberi ASI memiliki risiko alergi lebih rendah.

"Jadi kami selalu bertanya-tanya mengapa ini tidak konsisten dan salah satu alasannya mungkin karena beberapa ibu memiliki komposisi yang berbeda dalam ASI mereka," ujar Azad.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Tergantung tempat tinggal

Air Susu Ibu (ASI) bisa mencegah bayi terkena alergi makanan (iStockphoto)

Azad menambahkan, penelitian ini mengukur gula dalam ASI pada lebih dari 400 ibu dan melihat bayi mereka untuk mencari tahu mana yang mengembangkan kepekaan terhadap makanan.

Dia mengatakan ada beberapa hal menarik yang muncul dari penelitian ini. Seperti variabel yang bergantung pada tempat tinggal seorang ibu.

"Penelitian ini bersifat nasional, jadi kami memiliki ibu yang berpartisipasi dari Vancouver, Edmonton, Winnipeg, dan Toronto. Kami melihat beberapa perbedaan dengan kota tempat Anda tinggal. Kami juga melihat bagaimana oligosakarida mengubah mikroba usus bayi yang kami tahu sangat penting dalam melatih sistem kekebalan," paparnya.

Studi ini sendiri diterbitkan dalam jurnal Allergy edisi Juni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya