Pertemuan Prabowo-SBY Bakal Bahas Peluang AHY Jadi Cawapres

Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bakal dijadwalkan pada 24 Juli 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2018, 14:53 WIB
Prabowo dan AHY Jabat Tangan Erat di RSPAD (Instagram)

Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bakal dijadwalkan pada 24 Juli 2018. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan, dalam pertemuan yang sempat ditunda itu akan dibahas peluang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2019.

"Nanti di dalam diskusi, kan, berkembang apa sih nilai plus kehadiran AHY kalau jadi cawapres," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).

Riza mengatakan hal ini mirip dengan yang dibahas bersama PKS dan PAN. Dengan PAN mereka membahas keuntungan sebagai cawapres melihat track record Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR dan mantan menteri. Bersama PKS, Gerindra mempertimbangkan partai yang solid dan memiliki jaringan yang militan.

Sementara diskusi dengan Demokrat nantinya bakal mendengar gagasan SBY jika ingin berkoalisi. Juga menimbang bagaimana AHY yang selama ini selalu digagas sebagai tokoh muda.

"Kita juga ingin mendengar gagasan masukan dari Partai Demokrat tentang bangsa ke depan, tentang format koalisi ke depan. Bahkan nilai tambah dari AHY, kita ingin dengar. Selama ini disampaikan AHY punya segmen pasar pemilih pemula, pemilih muda, pemilih milenial cerdas pinter ganteng," jelas Riza.

 

 


Cenderung ke Prabowo

Dia yakin Demokrat bakal segera merapat ke kubu oposisi melihat konfigurasi koalisi saat ini. Sebab, koalisi pendukung pemerintah sudah cukup besar yang bakal mengurangi suara Demokrat di pemilu.

"Kalau kita lihat peta sekarang, apalagi pileg dan pilpres serentak kecenderungannya, tentu ke Pak Prabowo daripada Pak Jokowi," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya