Liputan6.com, Jakarta Kawin kontrak selama ini dianggap sebagai sesuatu yang tabu, terutama oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, ikatan pernikahan dianggap sebagai sesuatu yang sakral, sekali seumur hidup dan juga tidak hanya mengikat kedua sejoli saja, tetapi termasuk kedua keluarga secara keseluruhan.
Kawin kontrak lazimnya kita temui di negara-negara Barat yang telah lebih siap baik dari segi budaya dan juga peraturan perundang-undangannya.
Advertisement
Melansir dari New York Times, selama dua tahun terakhir, Len Catron dan pacarnya telah menandatangani sebuah kontrak pernikahan. Isi perjanjian dalam kawin kontrak tersebut tergolong detail meliputi siapa yang akan membayar biaya tagihan, berapa lama tamu tinggal, dan lain sebagainya. Keputusan ini dianggap sebagai cara yang paling baik bagi hubungan mereka.
"Kontrak kami membahas banyak hal yang harus dinegosiasikan seperti hubungan lainnya," jelas Len Catron.
Kawin Kontrak
Beberapa ahli mengatakan bahwa hubungan kontrak dapat memperlancar aktivitas komunikasi dan memastikan kebutuhan dari kedua belah pihak dapat terpenuhi. Bat Sheva Marcus, direktur klinis dari The Medical Center For Female Sexuality, mengatakan ini bisa sangat membantu ketika berhubungan dengan hal-hal tertentu seperti seks. Sebagian besar pasangan bahagia memiliki apa yang disebutnya "jadwal seks" - mungkin tanpa disadari.
"Seperti berbagai hal baik lainnya, jika Anda menginginkan hal tersebut terjadi, maka Anda harus menjadwalkannya," katanya kepada Business Insider. Dengan demikian, kontrak hubungan akan sangat membantu mewujudkan hal tersebut, karena biasanya dirumuskan secara hati-hati dan sedetail mungkin dalam waktu yang tidak sebentar.
Advertisement
Kawin Kontrak
Hal yang sama juga berlaku untuk keputusan hidup yang besar. Apabila pasangan tersebut justru lebih kolaboratif dalam menentukan keputusan hidup mereka, maka kontrak hubungan ini bisa menjadi lebih sehat.
Hasil penelitian National Marriage Project di University of Virginia bahkan menunjukkan bahwa pasangan yang meluangkan waktu untuk berdiskusi tentang keputusan-keputusan besar akan lebih bahagia baik sebagai individual dan sebagai pasangan di kemudian hari.
(Kiki Novilia)