Liputan6.com, Jakarta Penikmat sinetron di Indonesia tentu tidak asing lagi dengan menu sarapan sang karakter kaya raya. Selalu ada roti dengan dua jenis minuman: susu dan jus jeruk.
Sebenarnya, pola makan yang seperti itu benar-benar ada di kehidupan nyata atau hanya di sinetron saja? Ketika sarapan, mana yang lebih dianjurkan, minum jus jeruk atau minum susu?
Menurut Pakar di Bidang Gizi Olahraga dan Kebugaran, Mochammad Rizal, yang tampak di sinetron itu sebenarnya adalah secuil gambaran dari slogan empat sehat lima sempurna yang selama ini didengungkan. Yang mana segelas susu, dianggap sebagai makanan penyempurna saat sarapan.
"Susu mengandung banyak zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, dan vitamin D," kata Rizal.
"Akan tetapi saat ini, susu sudah tidak dianggap sebagai makanan sempurna atau penyempurna karena zat gizinya juga bisa didapatkan dari sumber makanan yang lain," ujarnya menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Minum Jus Jeruk Saat Sarapan
Sementara jus jeruk, yang kebanyakan 'orang kaya' lebih memilih beli yang kemasan, mengandung gula dan sedikit vitamin C. Sehingga kalau sarapan hanya minum jus jeruk saja, tentu saja kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi.
"Itu mengapa kita perlu sarapan dengan menu yang lengkap," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, meskipun susu memiliki zat gizi yang lebih lengkap ketimbang jus jeruk, tapi mengonsumsinya saat sarapan bukan merupakan sebuah kewajiban.
"Tentunya, susu dan air jeruk dapat digunakan sebagai pilihan pelengkap menu makan utama, bukan sebagai menu utama saat sarapan," katanya menekankan.
Advertisement