Liputan6.com, Jakarta Manajemen Sriwijaya FC melepas sejumlah pemain sebelum memasuki paruh musim kedua Liga 1 2018. Namun, di sisi lain mereka juga masih berupaya mendatangkan pemain asing.
Sriwijaya FC memburu pemain asing setelah ditinggalkan Mahamadou N`Diaye dan Makan Konate. Sriwijaya FC kini hanya mempunyai dua legiun asing, Manuchekhr Dzhalilov dan Yu Hyun Koo.
Baca Juga
Advertisement
Kali ini, Sriwijaya FC mendatangkan seorang pemain belakang asal Makedonia, Goran Ganchev, untuk mengisi kekurangan pemain di posisi stopper. Goran sudah melakukan penandatanganan kontrak kerja di kantor manajemen Sriwijaya FC, Jumat pagi (20/7/2018), dengan didampingi agennya Gabriel Budi.
"Saya senang bisa bergabung dengan Sriwijaya FC karena sejak awal saya bilang ke agen bahwa saya hanya mau kembali ke Indonesia, jika saya bermain di Sriwijaya. Mengapa, karena saat saya di Arema, saya tahu tim ini tim besar," kata Goran, seperti dilansir Antara.
Goran merupakan pemain yang tidak asing lagi di kancah sepak bola Tanah Air. Sebelumnya ia pernah merumput di PSMS Medan pada 2012. Kemudian ke Persebaya tahun 2013, Semen Padang tahun 2015.
Setelah itu ia pindah ke Borneo FC selama setengah musim pada 2016, kemudian pindah ke Arema. Pada 2017 ke Gersik United dan pada 2018 bermain di Liga Premier Makedonia yakni di Klub Akademija Pandev.
Tantangan
Bagi pesepak bola 34 tahun ini, bisa bergabung dengan Sriwijaya FC menjadi tantangan sendiri karena mengetahui tim ini memiliki segudang prestasi. Ia yang memilih nomor punggung 16 bersama Sriwijaya FC berharap dapat mencapai puncak performa saat bersama Laskar Wong Kito.
"Saya ingin tampil maksimal dan setidaknya bisa membawa tim ini minimal finis peringkat tiga di akhir musim," kata dia.
Advertisement
Persyaratan Administrasi
Setelah meraih tanda tangan Goran, manajemen klub langsung bergerak cepat untuk mendaftarkan pemain ini ke operator PT Liga Indonesia Baru.
Hanya saja sejumlah persyaratan administrasi masih harus diurus manajemen klub terkait persyaratan transfer pemain dari liga di Makedonia ke liga di Indonesia oleh otoritas PSSI masing-masing.