Rupiah Makin Terpuruk Usai BI Koreksi Pertumbuhan Ekonomi

Sejak pagi hingga siang hari, rupiah bergerak di kisaran 14.474 per dolar AS hingga 14.545 per dolar AS.

oleh Merdeka.com diperbarui 20 Jul 2018, 20:37 WIB
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS nampaknya belum menunjukkan pemulihan. Jumat ini, rupiah melemah ke level 14.500 per dolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah ini salah satunya disebabkan oleh pernyataan Bank Indonesia (BI) yang merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,1 persen.

"Sentimen langsung berubah pesimistis. Biasanya BI akan menjaga ekspektasi pasar dengan tone yang positif. Namun RDG (Rapat Dewan Gubernur) kemarin membuktikan sebaliknya," ujar Peneliti Institute National Development and Financial (Indef) Bhima Yudhistira di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Bank Indonesia yang masih menahan bunga acuan di 5,25 persen juga menjadi isyarat utak-atik kebijakan moneter ada batasnya. Padahal ruang pengetatan moneter masih ada setidaknya satu kali lagi.

"Kemungkinan berikutnya Bank Indonesia sedang menunggu fenomena super dolar memuncak pada pertengahan semester 2 sehingga BI 7-Day Repo Rate mungkin dinaikan lagi 25 basis poin saat itu," jelas Bhima.

Bhima memprediksi Dolar Amerika Serikat akan naik ke titik tertinggi pada bulan September atau Oktober 2018. "Saat itulah tekanan pada kurs rupiah akan membesar," jelasnya.

Adapun solusi menekan laju pelemahan rupiah adalah dengan cara meningkatkan koordinasi antara bank sentral dan pemerintah. Misalnya, dari sisi fiskal memberi insentif keringanan PPH badan dan bea keluar untuk industri berorientasi ekspor. Kemudian perbaikan infrastruktur pendukung pariwisata agar pemasukan devisa semakin besar.

"Jadi moneter dan fiskal saling suport. Sejauh ini moneternya sudah jor-joran naikkan bunga acuan tapi dari fiskal belum ada gebrakan. Kalau Bank Indonesia yang bisa dilakukan adalah intervensi cadev secara terukur dan menjaga likuiditas valas," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rupiah Hari Ini

Petugas memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (18/5). Pagi ini, nilai tukar rupiah melemah hingga sempat menyentuh ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelemahan rupiah hingga tembus level 14.500 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/7/2018), rupiah dibuka di angka 14.477 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.4432 per dolar AS. Tak lama kemudian, rupiah terus melemah hingga menyentuh level 14.545 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.474 per dolar AS hingga 14.545 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,54 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS, rupiah dipatok di angka 14.520 per dolar AS. Patokan pada hari ini melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.418 per dolar AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya