Liputan6.com, Jakarta - Meski polisi giat memberantas premanisme, pelaku kejahatan masih saja berani berulah. Kali ini terjadi di Bus Kopaja 88 jurusan Kalideres-Slipi. Pelaku memalak penumpang saat Kopaja melintas di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Rensa Aktadivia mengatakan, para pelaku pemalakan menggunakan modus berorasi di dalam angkutan umum.
Advertisement
"Mereka (pelaku) ini bertiga, R (25), P (30), B (26), dan A (33). Modus yang dilakukan orasi di depan penumpang lalu meminta uang," kata Rensa di Jakarta, Jumat (20/7/2018).
Rensa menjelaskan, kasus ini terungkap dari laporan masyarakat. Saat itu korban (Rifai) duduk di bagian belakang seorang diri, dan tiba-tiba dihampiri para pelaku sembari menodongkan pisau.
"Kalau tidak turuti mereka mau menusuknya, jika korban tak mau dengar pelaku (preman). Korban yang kala itu takut akan ancaman pelaku, langsung menyerahkan ponselnya dan uang Rp 300 ribu," ujarnya.
Melawan Petugas
Saat petugas mengembangkan kasus, pelaku R berusaha melawan petugas saat diminta menunjukkan persembunyian rekan-rekannya.
"Tersangka mencoba melawan petugas, terpaksa kita berikan tindakan tegas dan terukur pada bagian kakinya," kata Rensa.
"Kita hanya tangkap pelaku R (25), kita tangkap di kawasan Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu, 18 Juli malam setelah korban membuat laporan. Sementara rekannya melarikan diri," sambungnya.
Atas kejadian itu, polisi hingga kini masih mengejar ketiga pelaku yang merupakan teman R. "Kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang DPO," pungkas Rensa.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement