Tulis Kata 'Idiot' di Google Images yang Muncul Gambar Donald Trump, Ada Apa?

Penulisan kata 'idiot' di internet tiba-tiba memunculkan gambar Donald Trump. Mengapa demikian?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 21 Jul 2018, 13:03 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Inggris. Ia bertemu dengan Ratu Elizabeth. (Chris Jackson/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Washington DC - Aktivis online yang marah dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan ke pihak berwenang karena telah memanipulasi hasil penelusuran Google Images, dan menyebabkan gambar wajah Trump muncul pada kata pencarian "idiot".

Situs The Guardian adalah yang pertama mewartakan kasus ini pada Kamis, 19 Juli 2018, di mana menyebut hal viral tersebut dimulai oleh pengguna forum online Reddit.

Dikutip dari Thehill.com pada Jumat (20/7/2018), kata "idiot" pada pencarian tema tentang Donald Trump merujuk pada lagu populer "American Idiot" milik grup musik Greenday, yang sengaja dijadikan trending topic saat kunjungan Presiden AS ke-45 itu ke Inggris.

Setelahnya, menurut majalah Fortune, pencarian tentang informasi mengenai aksi protes terhadap kunjungan Donald Trump berkorelasi dengan kata "idiot".

Beberapa unggahan di Reddit, dengan puluhan ribu tanggapan, telah mempromosikan informasi yang mengaitkan antara pencarian kata Donald Trump dan "idiot".

Hal itu, oleh pengguna Reddit, dikumpulkan dan ditampilkan sesuai urutan relevansinya, sehingga unggahan dengan popularitas tinggi tersebut menyeruak di sistem pencarian Google.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 


Google Tidak Campur Tangan

Sudah pernah mencoba ngobrol bareng Google Assistant berbahasa Indonesia? Obrolannya kira-kira bakalan seseru ini nih. (Ilustrasi: iStock)

Di lain pihak, Google menyatakan tidak ikut campur dalam hasil pencarian yang menyinggung atau kontroversial.

Sebaliknya, perusahaan teknologi yang berbasis di Palo Alto, California itu, memilih untuk menjelaskan beberapa hasil pencarian kontroversial itu melalui iklan, yang muncul ketika pengguna melakukan pencarian terkait.

"Peringkat situs dalam hasil pencarian Google sangat bergantung pada algoritma komputer, menggunakan ribuan faktor untuk menghitung relevansi halaman dengan kueri yang diberikan," jelas Google, suatu ketika pada 2004 silam.

"Terkadang seluk-beluk bahasa menyebabkan anomali yang tidak dapat diprediksi."

Google menyebut dinamika algoritma bisa menghasilkan perubahan yang sering terjadi pada hasil pencarian paling populer.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya