Liputan6.com, Jakarta - Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah calon haji 1439 H / 2018 asal Nusa Tenggara Barat mulai diberangkatkan dari Lombok International Airport pada Selasa (17/8) pukul 22.35 WITA menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan GA 5101. Panitia yang terlibat diantaranya Kementerian Agama, Dishub NTB , Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I Cabang Lombok International Airport, Damri, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, Kantor Karantina Pelabuhan, Bea & Cukai, Imigrasi, TNI, Polri, serta PT Gapura Angkasa.
"Jumlah keseluruhan jemaah calon haji yang akan diberangkatkan dari Lombok International Airport sebanyak 4564 orang yang akan di bagi dalam 10 kloter penerbangan. Untuk jadwal keberangkatan atau embarkasi dimulai tanggal 17 Juli 2018 hingga 1 Agustus 2018,.Pada kloter pertama diberangkatkan sebanyak 455 jamaah haji yang berasal dari Kabupaten Lombok Tengah diberangkatkan tadi malam pukul 22.35 WITA (17/7),” jelas General Manager Lombok International Airport I Gusti Ngurah Ardita.
Advertisement
Pesawat yang akan mengangkut penerbangan haji sendiri sudah mendarat sejak minggu siang (15/7) di Lombok International Airport pukul 12.00 WITA. Sebelumnya penerbangan haji menggunakan Airbus 330-300 namun pada tahun ini menggunakan Boeing 747-400 sama seperti pada tahun 2017 yang mempunyai kapasitas lebih besar untuk jumlah penumpang. Terlebih lagi pada embarkasi Haji tahun 2018 ini penerbangan melalui Lombok International Airport langsung menuju Jeddah – Madinah tidak perlu untuk transit mengisi bahan bakar seperti tahun sebelumnya.
Ardita menambahkan, Lombok International Airport telah menyiapkan beberapa fasilitas untuk menunjang penerbangan haji kali ini, dimana PKP-PK yang sebelumnya berada pada kategori 7 ditingkatkan menjadi kategori 8. "Kami telah memastikan kesiapan fasilitas serta peralatan pendukung angkutan haji tahun 2018 bersama Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, dan Otoritas Bandar Udara Wilayah IV," imbuhnya.
Menurut Ardita, memang akan ada beberapa jadwal keberangkatan haji yang bersamaan dengan penerbangan reguler. "Tapi kami sudah antisipasi dengan memanfaatkan secara maksimal waktu yang ada dan mempersiapkan semuanya agar tidak ada dampak pada operasional bandara dan penerbangan reguler," jelas Ardita.
(*)