Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran calon legislatif 2019 ramai dengan fenomena kader kutu loncat. Bahkan, muncul isu kepindahan biaya transfer artis calon legislatif yang pindah ke Nasdem. Yaitu mantan politisi PAN Lucky Hakim pindah ke partai besutan Surya Paloh karena diduga menerima uang miliaran rupiah.
Fenomena kepindahan artis caleg ke Nasdem ini tak luput dari sindiran dua partai biru, PAN dan Demokrat dalam sebuah diskusi bertajuk 'Colak Colek Caleg' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2018).
Advertisement
Wasekjen PAN Erwin Izharuddin menyindir partai yang menggelontorkan duit untuk menarik kader partai lain. Menurut dia, anggota legislatif yang dihasilkan bukan lagi menyuarakan untuk rakyat, melainkan menjadi wakil partai.
"Artis itu sudah nggak menjamin menang, tapi fenomena yang mengerikan saat ini wakil rakyat itu dibeli. Kalau dibeli dia bukan lagi wakil rakyat tapi wakil owner," kata dia.
Erwin lantas menyindir partai yang mengaku tak mengeluarkan mahar politik, tapi malah isu pembelian kader menerpa mereka. Meski, dia enggan menyebut partai mana yang dimaksud.
"Katanya ada yang bilang partai tanpa mahar tapi diisukan beli caleg. Saya nggak tahu partai apa, mungkin semuanya tahu," imbuhnya.
Erwin menambahkan kepindahan kader partai ke partai lain merupakan hal yang sudah biasa. Namun, dia mengecam jika uang yang bermain di belakang aksi itu.
"Colak-colek caleg itu sih lumrah, tapi ada bayar-bayaran ini yang bahaya. Nantinya mereka menganggap partai hanya sebagai panggung hiburan mereka," kata dia.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo ikut menambahkan sindiran Erwin. Roy menuding partai itu telah berbohong telah menyatakan mengkaderisasi selama enam bulan. Padahal, hal itu berbeda dengan kenyataan.
Kader yang dimaksud adalah Chris John dan Venna Melinda yang pindah gerbong ke Nasdem. Mantan Menpora itu menyindir sebagai 'partai biru agak palsu'.
"Ada satu partai maaf yah, bohong. 'Semua yang pindah ke partai kami sudah kami didik selama 6 bulan', Chris John itu jelas-jelas pada hari Kamis 15 Februari 2018 diinagurasi oleh Pak SBY di Cikeas, jadi kalau ada yang bilang sudah 6 bulan itu bohong sekali. Partainya nggak ada di sini warnanya biru-biru agak palsu," kata Roy.
"Begitupula VM (Venna Melinda) Jadi saya tahu pasti 3-4 bulan lalu masih bersama-sama saya di Tulungagung ada kegiatan bersama, jadi kalau ada partai yang menyebut sudah 6 bulan bersama-sama dia itu bohong," imbuhnya.
Bantahan Nasdem
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate membantah isu yang menyebut partainya membayar artis sebesar Rp 2 miliar untuk menjadi bagian dari partainya. Johnny pun kaget ketika mendengar adanya kabar itu.
"Hah? Banyak banget itu. Enggak ada. Kasih saya saja, kumpulin sini, banyak amat," ujar Johnny di Kantor KPU, Jakarta, Senin 16 Juli 2018.
Beredarnya isu itu terkait dengan posisi Lucky Hakim di Fraksi PAN yang telah digantikan dengan kader lain dan sudah lakukan PAW (Pengganti Antar Waktu). Atas kepindahan tersebut Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menuding Lucky pindah ke Nasdem karena diberi uang DP Rp 2 miliar.
Johnny menegaskan, Partai Nasdem tidak membayar dan tidak menarik biaya dari siapa pun yang menjadi caleg partainya, termasuk dari kalangan artis.
"Kamu kali aja berapa triliun itu. Nasdem menerapkan politik tanpa mahar. Kami tidak menarik biaya dari calon," ucap dia.
Menurut dia, justru Partai Nasdem memfasilitasi mereka. Contohnya untuk hal-hal yang umum seperti atribut. "Juga memfasilitasi mereka bagaimana berpolitik yang murah dan efisien," kata Johnny.
Reporter: Ahda Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement