Cak Imin Siap Bersaing dengan JK Jadi Cawapres Jokowi

Menurutnya uji materi ini bakal membuat irama politik baru jika masa jabatan wapres bisa ditambah.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2018, 06:06 WIB
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat meninjau venue Asian Games di Palembang, Sumsel (Liputan6.com/ Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Masa jabatan presiden dan wakil presiden tengah dimohonkan uji materi oleh Partai Perindo untuk mengupayakan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mendampingi Joko Widodo. Malah, JK sendiri menjadi pihak terkait dalam uji materi tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan siap bersaing dengan JK sebagai calon wakil presiden apabila uji materi itu dikabulkan Mahkamah Konstitusi.

"Sebagai hak politik dan perlindungan hukum untuk maju lagi harus dihormati dan hargai apa pun keputusan MK. Jika Pak JK lolos jadi saingan saya, tetapi bersaing secara fair saja siapa yang terbaik untuk negeri ini," kata pria yang akrab disapa Cak Imin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/2018).

Cak Imin mengaku belum bertemu dengan Jusuf Kalla membahas hal ini. Menurutnya, uji materi ini bakal membuat irama politik baru jika masa jabatan wapres bisa ditambah.

"Belum, pengajuan uji materi cawapres tentu akan membuat irama poltik baru dua periode boleh nambah," kata dia.

Cak Iminmenyebut secara hukum tata negara, jabatan selama dua periode sudah cukup. Namun, itu hak konstitusional JK untuk mengajukan permohonan.

"Kita lihat segi apa dulu, politis tata negara dua periode cukup tapi ada hak hukum, tak bisa apa-apa," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cawapres Jokowi

Cak Imin juga menuturkan, Joko Widodo atau Jokowi bakal mengumumkan pendampingnya pada 9 atau 10 Agustus mendatang. Diketahui, KPU membuka pendaftaran pilpres pada 4 Agustus dan berakhir 10 Agustus.

"Setahu saya arahan Beliau (Jokowi) umumkan tanggal 9 atau 10," kata dia.

Namun, dia mengatakan belum ada kepastian soal kapan ketua umum partai koalisi bakal bertemu. Saat ini, para ketua partai belum melakukan pertemuan bersama.

Cak Imin masih yakin kansnya dipilih kian besar. Dia meyakini dirinya sebagai tokoh yang lebih mampu merangkul suara warga Nahdlatul Ulama, ketimbang mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla.

"Pak JK itu mobil Ferrari penumpang sedikit di NU, kalau saya Alphard diisi semua orang bisa, jadi Pak JK tidak bawa penumpang NU yang besar," ucapnya.

Dia menolak beranda-andai bagaimana sikap politik PKB misalkan tak jadi dipinang Jokowi. Cak Imin percaya di akhir penentuan Jokowi bakal meminangnya.

"Kalau seandainya jadi gimana. Menurut ilmu langit Pak Jokowi memutuskan nanti bukan saya tapi diakhir saya," ucapnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya