Liputan6.com, New Delhi - WhatsApp telah mengumumkan perubahan bagi 200 juta penggunanya di India, menyusul penyebaran pesan viral melalui aplikasi itu. Pesan berantai tersebut diduga menjadi penyebab terjadinya serangan massal yang menewaskan korban.
Pemerintah India mengancam akan menuntut WhatsApp ke pengadilan, dengan mengatakan "medium yang digunakan untuk penyebarluasan pesan semacam itu tidak dapat mengelak dari tanggung jawab dan akuntabilitas."
Advertisement
Kementerian Teknologi Informasi menyatakan, "Jika tetap membisu, mereka akan diperlakukan sebagai kaki tangan tindak kejahatan dan kemudian menghadapi tindakan hukum sebagai konsekuensinya."
Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (21/7/2018).
Aplikasi SMS milik Facebook ini menegaskan pengguna di India hanya bisa meneruskan pesan kepada lima kontak saja dalam satu waktu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Menghilangkan Ikon 'Teruskan'
Sementara itu, WhatsApp juga menyatakan akan menyingkirkan ikon 'teruskan' yang terletak di sebelah badan pesan.
Kedua langkah tersebut dirancang untuk menghentikan penerusan pesan secara massal demi mencegah kejadian serupa terulang, mengingat Negeri Taj Mahal adalah pasar terbesar WhatsApp.
Advertisement