Liputan6.com, Napoli - Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis menuduh Maurizio Sarri mencoba membongkar skuatnya setelah resmi menjadi manajer Chelsea pada musim panas ini. Tuduhan yang diutarakannya itu didasari oleh kepergian Jorginho.
Gelandang berusia 26 tahun itu pindah ke Chelsea setelah menerima mahar sebesar 60 juta pound atau sekitar Rp 1,14 triliun. Perekrutan ini terjadi selang sehari setelah Sarri diperkenalkan sebagai manajer baru The Blues.
Baca Juga
Advertisement
De Laurentiis awalnya kurang setuju dengan kepergian Jorginho. Namun setelah berdiskusi dengan pelatih anyar Napoli, Carlo Ancelotti, dia akhirnya menyetujui kesepakatan tersebut.
Jorginho merupakan pemain pertama yang didatangkan Sarri ke Chelsea pada bursa transfer musim panas ini. Sebelumnya, ia tercatat memperkuat Napoli sejak 2013 lalu.
Bersama Chelsea, pemain kelahiran Santa Catarina, Brasil, itu akan mengenakan jersey nomor punggung 5.
Ulah Presiden
Bersama Napoli, Jorginho terhitung telah tampil sebanyak 160 kali dan menyumbang enam gol bersama Napoli. Beredar rumor jika kepergian Jorginho didasari ulah De Laurentiis yang terlalu banyak mengatur skuat Napoli.
Namun, De Laurentiis menepis spekulasi tersebut. "Saya tidak suka ketika Sarri mengatakan bahwa kami membuat kesalahan. Saya rasa saya tidak membuatnya. Saya tidak salah untuk tidak menantangnya sekalipun itu hal yang paling jelas," ungkap De Laurentiis seperti dikutip dari Sky Sports, Minggu (22/7/2018).
"Sarri ingin Jorginho dan saya menyerahkannya. Setelah saya berbicara dengan Ancelotti, dia mengatakan padaku bahwa ia banyak melakukan pembelian pada Amadou Diawara dan bahwa dia ingin memainkan Marek Hamsik lebih dalam," tukas De Laurentiis.
(David Permana)
Simak video pilihan di bawah ini:
Advertisement