Patut Disimak, Perkembangan Teknologi Jaringan dari Masa ke Masa

Setiap naik generasi, kecepatan koneksi internet naik sekitar 1000 kali lipat dari sebelumnya

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2018, 20:00 WIB
Teknologi 5G memampukan pengguna ponsel untuk dapat mengakses internet dengan kecepatan 30-50 kali lebih tinggi dari 4G

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat, saatdi zaman internet buat ponsel belum populer, kita kebanyakan berkomunikasi menggunakan cara telepon atau SMS?

Ya, setelah internet mulai bisa digunakan di ponsel, komunikasi berkembang dengan menggunakan Yahoo! Messenger dan MXiT yang biasanya dipakai hanya untuk berkirim pesan tulisan.

Selanjutnya, internet yang makin cepat memungkinkan untuk mengirim pesan selain tulisan yaitu gambar atau suara dengan menggunakan BBM, WhatsApp, dan sebagainya.

Saat ini, bahkan melalui layanan pesan seperti itu, kita bisa melakukan telepon video dan mengirim video yang tentu saja membutuhkan koneksi internet yang lebih cepat.

Perkembangan teknologi chatting tersebut sebenarnya disebabkan oleh kecepatan koneksi internet yang terus bertambah.

Dari yang awalnya hanya 1G ke 2G, dan seterusnya hingga saat ini menuju ke koneksi internet 5G. Huruf G tersebut adalah singkatan dari “Generation” atau “Generasi” dalam bahasa Indonesia.

Setiap naik generasi, kecepatan koneksi internet naik sekitar 1000 kali lipat dari sebelumnya

Apa sih perbedaan dari tiap generasi koneksi internet tersebut? Yuk kita bahas ulasannya berikut ini.


1. Koneksi 1G

Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Generasi pertama atau lebih dikenal 1G adalah koneksi yang hanya bisa digunakan untuk melakukan aktivitas sebatas telepon saja.

Koneksi 1G diperkenalan pada 1997 dengan kecepatan koneksi yang paling rendah di antara yang lainnya. Kita biasa mengenalnya dengan istilah koneksi GPRS.


2. Koneksi 2G

Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Pada 1998, koneksi 2G diperkenalkan sebagai koneksi yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan koneksi sebelumnya yaitu 1G.

Kecepatannya mencapai 100 kbps dan sudah bisa digunakan untuk mengirim pesan teks dan gambar Koneksi generasi kedua dikenal sebagai koneksi EDGE.


3. Koneksi 3G

Ilustrasi layanan 2G, 3G, hingga 4G,

Koneksi 3G merupakan koneksi yang lebih cepat dibandingkan 2G dan diperkenalkan pada 2001. Dengan koneksi ini, maka proses pengiriman gambar akan lebih mudah untuk membuka media sosial jadi lebih cepat dengan koneksi 3G.


4. Koneksi 4G

Ilustrasi 3G vs 4G (ist.)

Jika suka melakukan video call atau streaming video, tentu saja kamu telah menggunakan koneksi 4G. Penggunaan media penyimpanan digital atau cloud juga mulai populer sejak ada koneksi 4G. Koneksi generasi keempat ini mulai diperkenalkan sejak 2009.


5. Koneksi 5G

Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Yang saat ini masih dalam proses perkembangan adalah koneksi generasi kelima atau 5G. Bahkan, kecepatan transfer datanya mencapai 1 gigabyte per detik! Meski belum diperkenalkan saat ini, sudah banyak yang tak sabar buat mencicipi koneksi 5G ini. 

Menurut Chief Technology Officer (CTO) Ericsson Asia Pacific Magnus Ewerbring, teknologi 5G sampai saat ini masih dibahas standardisasinya, yang kemungkinan baru akan selesai pada tahun depan.

"Sementara untuk siap diluncurkan secara komersial, kami memerkirakan pada 2020," tutur Magnus saat demo perdana 5G di Jakarta, Senin (3/4/2017). Namun, ia menuturkan adopsi teknologi anyar ini juga tergantung pada kesiapan operator dan wilayah yang akan menggunakannya.

Menyoal kemungkinan layanan 5G hadir di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyerahkan hal tersebut kepada kesiapan operator. Pemerintah dalam hal ini hanya mendukung dari sisi regulasi.

"Kalau memang siap misalnya 2020, dua tahun sebelumnya kita siapkan regulasi untuk mengaturnya. Namun untuk mengimplementasikan 5G, keputusan memang tak hanya dari operator. Keputusannya juga bergantung pada pemilik dan pemegang saham," ujar pria yang akrab dipanggil Chief RA tersebut.

Ia juga menuturkan fungsi layanan 5G ini sebenarnya memang ditujukan untuk keperluan kota besar, terutama untuk manufaktur yang mengoperasikan sistem robotik atau otonomos. Alasannya, 5G membutuhkan frekuensi tinggi yang bisa didukung oleh Base Transceiver Station (BTS) yang berdekatan seperti di kota-kota besar.

Reporter: Heru Pranata

Sumber: Brilio.net

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya