Liputan6.com, Palembang - Laga Sriwijaya FC melawan Arema FC saat bertanding di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak ditutup dengan akhir yang menyedihkan. Selain kalah telak dan aksi anarkis yang dilakukan oknum suporternya, nasib laga tim Laskar Wong Kito selanjutnya turut dipertaruhkan di meja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dari jadwal Liga 1, Sriwijaya FC masih akan bertanding melawan Borneo FC pada tanggal 29 Juli 2018 dan Madura United di tanggal 11 Agustus 2018.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Kompetisi PT Sriwijaya, Optimis Mandiri Augie Benyamin memastikan bahwa pasca-insiden perusakan kursi penonton tersebut, Sriwijaya FC tetap bisa menggelar pertandingan.
Managemen Sriwijaya FC sudah berkoordinasi dengan PT Liga Indonesia dan Inasgoc untuk memutuskan jadwal pertandingan selanjutnya.
“PT Liga Indonesia tidak bisa menunda pertandingan Sriwijaya FC dengan Borneo FC. Jadi tetap bertanding di tanggal yang ditentukan, namun lokasinya tidak di Stadion Gelora Sriwijaya JSC Palembang,” katanya kepada Liputan6.com, Senin (23/7/2018).
Gunakan PTIK
Tim yang dikomandoi Dodi Reza Alex Noerdin sebagai Presiden Sriwijaya FC ini, akan bertanding melawan Borneo FC di lapangan sepakbola PTIK Blok M Jakarta.
Untuk pertandingan melawan Madura United, jadwalnya sudah diubah di awal bulan September 2018. Tepatnya setelah perhelatan Asian Games di Palembang dan Jakarta usai.
“Sriwijaya FC harus tetap main, mungkin antara tanggal 4 atau 6 September 2018 bisa berhadapan dengan Madura United,”ujarnya.
Mereka sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari Inasgoc, agar tidak lagi menggunakan Stadion Gelora Sriwijaya JSC Palembang untuk pertandingan selanjutnya jelang Asian Games 2018.
Managemen Sriwijaya FC juga akan bertanggungjawab terhadap insiden perusakan kursi penonton di Stadion Gelora Sriwijaya JSC Palembang.
“Kita bertanggungjawab karena kita yang meminjam (lapangan Stadion Gelora Sriwijaya). Sudah bertemu juga dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan membahas persoalan ini,” katanya.
Advertisement
Venue Asian Games
Sebelumnya, Media Officer Sriwijaya FC Muhammad Moeslim mengungkapkan, pengajuan reschedule pertandingan sudah direncanakan sebelum pertandingan melawan Arema FC.
“Bukan karena insiden tersebut, tapi hanya untuk fokus ke Asian Games dulu. Kita juga belum mendapatkan surat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PU Perkim) Sumsel Basaruddin Ahmad mengungkapkan, mereka hanya fokus untuk perbaikan fasilitas Stadion Gelora Sriwijaya yang sudah dirusak.
“Yang penting bagi kami tanggal 31 Juli 2018 kondisi stadion sudah kembali seperti semula, ini komitmen kami. Tidak usah dipikirkan yang lainnya,” katanya.
Mereka juga sudah melayangkan surat ke pengelola JSC untuk melakukan Lock Down, agar bisa menjamin seluruh venue Asian Games 2018 tidak digunakan lagi untuk pertandingan.
Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta juga sudah menerapkan Lock Down, untuk mensterilkan kawasan jelang Asian Games 2018.
“Untung masih ada rentang waktu, kalau tidak ada, siapa yang mau bertanggung jawab,” kata Komisaris PT JSC Palembang ini.