Saat Jokowi Tertawa 6 Ketum Parpol Akur dan Sepakati Satu Nama Cawapres

Menurut OSO tidak ada penolakan dari deretan ketua umum yang pernah mengajukan dirinya sebagai cawapres. Kata dia, hal itu juga diputuskan tanpa ada tekanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2018, 15:51 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah), Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang saat buka bersama di kediaman Oesman Sapta Odang (OSO) jalan Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta, Kamis (31/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan dengan ketua umum partai koalisinya, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7). Dalam pertemuan itu, para ketua umum mulai dari PDIP, PPP, PKB, NasDem dan Hanura dan Golkar telah menyepakati satu nama cawapres untuk Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) enggan mengungkapkan siapa nama yang telah disepakati para ketua umum partai yang hadir semalam. "Ya kita sudah bulat tidak menceritakan nama-nama itu, kita serahkan nama-nama itu dipilih oleh presiden oleh satu orang," kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7).

Menurut OSO tidak ada penolakan dari deretan ketua umum yang pernah mengajukan dirinya sebagai cawapres. Kata dia, hal itu juga diputuskan tanpa ada tekanan.

"Jadi bulat itu, kita enggak pake berunding-berunding, bulat Presiden Jokowi. Nah ada 10 nama calon-calon yang beredar wakil capres. Tapi bulat juga kita. Menunjuk satu orang saja wakilnya, jadi bukan 10 orang wakil," ungkapnya.

Tambah OSO, suasana dalam pertemuan kemarin juga tidak ada yang merasa terganggu dengan nama cawapres yang telah diajukan. Bahkan, lanjut Ketua DPD RI ini, Jokowi menyambut baik usulan itu.

"Loh dia (Jokowi) langsung terkejut. Langsung dia chekikikikiki (pundak naik turun ketawa ala Jokowi). Ya kalau udah begitu berarti dia terima," ucapnya.

Meskipun sudah menyerahkan satu nama, OSO menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres tetap pada Jokowi. Karena, itu, tambah dia adalah hak dari pribadi Jokowi.

"Satu, jadi menyerahkan untuk satu orang menjadi calon yang diputuskan oleh presiden," tandasnya.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya