Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG terjadi meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 14.523.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (24/7/2018), IHSG menguat 16,04 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.931,84.Indeks saham LQ45 mendaki 0,23 persen ke posisi 939,14. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 203 saham menguat, sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 155 saham melemah, sehingga tahan penguatan IHSG. Adapun 136 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagagan saham 362.730 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun.
Investor asing beli saham Rp 392,46 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.523.
Sebagian besar sektor saham mendaki, kecuali sektor saham pertanian melemah 0,40 persen, sektor saham aneka industri susut 0,32 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,15 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,10 persen.
Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 1,23 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menguat 0,64 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,55 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham MBSS naik 25 persen ke posisi Rp 725 per saham, saham TIRA melonjak 22,22 persen ke posisi Rp 165 per saham, dan saham PTRO menanjak 15,67 persen ke posisi Rp 1.735 per saham.
Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham AKPI susut 24,75 persen ke posisi Rp 745 per saham, saham TRUK merosot 22,33 persen ke posisi Rp 334 per saham, dan saham ASJT turun 20 persen ke posisi Rp 280 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,44 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,48 persen.
Selanjutnya, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,51 persen, indeks saham Shanghai mendaki 1,61 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,44 persen. Sedangkan indeks saham Thailand melemah 0,08 persen dan indeks saham Singapura turun 0,10 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG menguat tidak signifikan dibandingkan perdagangan Senin 23 Juli 2018. IHSG menguat 43,01 poin ke posisi 5.915 pada perdagangan Senin kemarin. Nafan menilai, hal itu lebih didorong depresiasi rupiah terhadap dolar AS.
"Yang terpenting adalah stabilitas fundamental makro ekonomi dalam negeri masih terjaga dengan efektif sehingga terdapat beberapa emiten mengalami hasil yang positif pada kinerja laporan keuangan kuartal II 2018," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Menguat pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal pekan ini. Investor asing cenderung beli saham.
Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Selasa, 24 Juli 2018, IHSG naik 18,61 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.934,40. Pada pembukaan pukul 09.01, IHSG naik 27,51 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.942,93. Indeks saham LQ45 mendaki 0,61 persen ke posisi 942,52. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 139 saham menguat, sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu, 22 saham melemah dan 88 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.945,68 dan terendah 5.930,79. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.165 kali dengan volume perdagangan saham 519,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 327,5 miliar.
Investor asing beli saham Rp 4,79 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.493.
Sebagian sektor saham menguat. Hanya satu sektor yang melemah yaitu industri dasar yang turun 0,27 persen.
Sektor saham perdagangan naik 0,61 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham barang konsumsi menanjak 0,47 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,45 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham PADI mendaki 8,87 persen ke posisi Rp 540 per saham, saham RODA melonjak 8,70 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham ABMM mendaki 7,14 persen ke posisi Rp 2.250 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ASJT melemah 12 persen ke posisi Rp 308 per saham, saham OKAS susut 5,22 persen ke posisi Rp 254 per saham, dan saham JMAS tergelincir 4,19 persen ke posisi Rp 915 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement