Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil, mulai mempersiapkan tim sinkronisasi untuk menyelaraskan tugasnya di Gedung Sate. Wali Kota Bandung itu akan dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 17 September 2018.
Ridwan menuturkan, setelah mendapatkan keputusan resmi berita acara dan surat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan ia dan pasangannya, Uu Ruzhanul Ulum, rencananya hasil resmi KPU akan ditindaklanjuti DPRD Provinsi Jabar.
"Besok kami diundang untuk paripurna istimewa di Gedung DPRD Jabar untuk diperkenalkan secara resmi kepada seluruh anggota Dewan. Setelah itu kami menunggu di hari pelantikan yang beritanya masih di tanggal 17 September untuk dilantik di Istana Negara untuk bertugas sebagai gubernur dan wakil gubernur," ucap Ridwan Kamil di Aula KPU Jabar, Selasa, 24 Juli 2018.
Baca Juga
Advertisement
Selama proses pelantikan, Ridwan dan Uu akan membentuk tim sinkronisasi. "Tim akan dipimpin oleh Pak Erry Riyana Hardjapamekas untuk memastikan visi misi pasangan ini bisa sinkron dengan program 2019," ujarnya. Erri merupakan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Emil, sapaan akrabnya, menyatakan penyelarasan yang dilakukannya berdasar pada Permendagri. Dalam salah satu pasal disebutkan, Pilkada yang pimpinannya sudah terpilih walaupun belum dilantik, boleh melakukan sinkronisasi rencana kerja daerah RKPD.
"Sehingga kami bisa bekerja di tahun anggaran 2019, 100 persen adalah visi, misi, dan gagasan dari pasangan yang memenangkan Pilkada Jabar 2018," tuturnya.
Menurut dia, semua program kampanye yang akan disinkronkan. Pasangan Rindu memiliki sembilan janji kampanye yang harus masuk dalam RPJMD dan masuk dalam penganggaran yang seluruhnya menjadi prioritas.
"Sehingga, kami per Januari bisa mengeksekusi dengan mantap kegiatan-kegiatan yang jumlahnya ada sembilan," ucapnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Bentuk Tim Majelis Pertimbangan
Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan mempersilakan Ridwan Kamil berkoordinasi dengan Pemprov Jabar terkait sinkronisasi.
"Pak Gubernur terpilih segera berkoordinasi dengan kami untuk menyamakan target, visi, dan misi yang ada. Memang salah satu tugas kami menyiapkan gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk bisa dilantik dan ada sinkronisasi," kata Iriawan.
Selain membentuk tim sinkronisasi, pria yang karib disapa Emil itu akan membuat majelis pertimbangan gubernur. Menurut dia, langkah itu sebagai caranya untuk merangkul semua yang mencintai Jabar yang memiliki gagasan-gagasan bagus.
"Kami kan dipilih 32 persen, berarti ada 68 persen ada di kelompok mereka. Tentulah sangat baik kalau semua bergabung dalam rombongan ini," kata Emil.
Wali Kota Bandung itu mengatakan, lembaga yang dibentuk nanti akan memberikan pertimbangan. Ia berharap seluruh kontestan dalam Pilkada Jabar 2018 ikut bergabung bersama para mantan gubernur.
"Mudah-mudahan Pak Syaikhu, Pak Sudrajat, Pak Hasanudi, Pak Anton, Pak Deddy Mizwar dan Pak Dedi Mulyadi bersama para mantan gubernur seperti Pak Nuryana dan lainnya berkenan bergabung memberikan pandangan, sehingga Jabar ini dibangun oleh landasan persatuan yang kokoh," harapnya.
Advertisement