Peluang di Pilpres, Gatot Nurmantyo: Semuanya Masih Cair

Sementara itu, nama Gatot Nurmantyo kerap mendapat persentase berdasarkan hasil survei mengenai calon presiden atau calon wakil presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2018, 18:36 WIB
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberi sambutan saat peluncuran komik Keumalahayati di Jakarta, Senin (21/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo masih optimis mengenai kontestasi capres dan cawapres di Pilpres 2019. meski diakuinya tidak memiliki peluang berdasarkan ambang batas presiden yakni memiliki 20 persen kursi DPR dari Pemilu 2014.

Berdasarkan hitung-hitungan, persentase perolehan suara partai politik pendukung Joko Widodo kembali maju sebagai calon Presiden disebut Gatot menjadi tantangan berat bagi kompetitor.

"Syarat calon presiden adalah Presidential Threshold nya 20 persen. Secara logika politik kan enggak ada peluang gitu, benar kan? Tapi semuanya masih cair, saya menggunakan logika keyakinan saya, iman saya, bahwa takdir pasti akan datang, untuk siapanya enggak tahu kita tunggu," kata Gatot saat menghadiri acara diskusi, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2018).

Sementara itu, nama Gatot Nurmantyo kerap mendapat persentase berdasarkan hasil survei mengenai calon presiden atau calon wakil presiden. Terakhir, lembaga survei Median merilis persentase elektabilitas Gatot sebesar 6,8 persen untuk menjadi presiden tahun 2019. Gatot berada di posisi ketiga.

Presiden petahana Joko Widodo menempati posisi pertama dengan 35,7 persen. Kemudian, posisi kedua ditempati oleh Prabowo Subianto sebesar 22,6 persen.

"Posisi keempat, Anies Baswedan 5,2 persen dan posisi kelima Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 4,7 persen," ujarnya.

Metodologi survei ini melalui teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender selama 6-15 Juli 2018. Survei dilakukan ke 1.200 responden yang memiliki hak pilih dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 


Parpol Pendukung Jokowi Berkumpul

Sementara itu, jelang pendaftaran capres dan cawapres pada 4 hingga 10 Agustus 2018, enam partai politik yakni PDIP, PPP, Hanura, Nasdem, Golkar, dan PKB menyatakan mendukung Joko Widodo kembali maju sebagai calon Presiden. Sementara PKS dan Gerindra sepakat mendukung Prabowo Subianto menjadi lawan politik Joko Widodo.

Senin malam, Jokowi bersama enam petinggi partai politik pendukung melakukan makan malam bersama di Istana Bogor. Dari pertemuan, kebanyakan dari mereka mengatakan nama calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Jokowi untuk periode kedua telah diputuskan.

Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum menentukan sosok calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Direncanakan, Prabowo akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malam nanti.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya