Asian Games 2018: Tati Sumirah Heran Lihat Penurunan Prestasi Tunggal Putri

Bulutangkis menjadi salah satu andalan Indonesia merebut medali di Asian Games 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2018, 22:01 WIB
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung saat melawan pebulu tangkis Thailand, Ratchanok Intanon pada 16 besar Indonesia Open 2018 di Istora GBK, Jakarta, Kamis (5/7). Gregoria kalah 21-11, 17-21, 21-14. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Legenda bulutangkis Indonesia, Tati Sumirah, heran melihat prestasi tunggal putri yang mengalami penurunan. Padahal, menurutnya kualitas atlet tunggal putri Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan lawan, termasuk di kancah Asian Games 2018

Indonesia sempat memiliki atlet-atlet tunggal putri yang mampu mempersembahkan kesuksesan di kancah internasional. Sebut saja Minarni Soedaryanto, Verawaty Wiharjo, Ivanna Lie, Susy Susanti, hingga Mia Audina.

Dari kelima nama tersebut, Susy Susanti yang prestasinya paling mentereng. Susy mempersembahkan medali emas Olimpiade 1992, All England sebanyak empat kali, dan juga satu gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 1989.

Sejak Susy, praktis tak ada lagi atlet tunggal putri yang mampu meraih kesuksesan sebanyak itu. Prestasi prestisius Mia Audina mentok di medali perak Olimpiade 1996.

"Nah, itu juga yang saya bingung. Kenapa makin ke sini tunggal putri prestasinya makin seret," kata Tati Sumirah kepada Bola.com di kediamannya di Jakarta, Selasa (24/7/2018).

"Sebenarnya tunggal putri sudah lumayan bisa bersaing. Tidak ada yang salah, pola latihan dan permainanya saya rasa sudah bagus dan tepat. Cuma sepertinya ya lawannya yang semakin jago. Ya, mungkin tunggal putri belum beruntung saja," ujar Tati Sumirah juga mantan pebulutangkis tunggal itu.

Nama baik tunggal putri Indonesia kini dibebankan pada Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung. Pembuktian yang pertama mungkin bisa dilakukan di Asian Games 2018.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya