BRI Terbitkan Surat Utang USD 500 Juta

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terbitkan surat utang senior atau obligasi senilai USD 500 juta.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jul 2018, 20:03 WIB
Pengunjung mendatangi stand BRI di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terbitkan surat utang senior atau obligasi senilai USD 500 juta. Dana hasil rilis obligasi untuk kegiatan umum usaha perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/7/2018), surat utang senilai USD 500 juta itu memiliki bunga 4,625 persen. Jatuh tempo obligasi tersebut pada 2023.

Surat utang itu dicatatkan di Bursa Efek Singapura pada 23 Juli 2018. Dana hasil penerbitan surat utang digunakan untuk mendanai kegiatan umum usaha perseroan.

Sehubungan dengan penerbitan transaksi itu, perseroan telah menandatangani perjanjian pembelian efek pada 16 Juli 2018 antara BRI sebagai penerbit dan DBS Bank Ltd, Standard Chartered Bank sebagai joint lead managers.

Adapun The Bank of New York Mellon bertindak sebagai trustree. Selain itu, perseroan juga menandatangani perjanjian keagenan pada 20 Juli 2018 antara BRI dan the Bank of New York Mellon cabang London sebagai trustee, dan sebagai agen pembayar. Sedangkan the Bank of New York Mellon SA/NV, Luxembourg Branch sebagai registrar dan agen pengalihan.

 


BRI Bakal Naikkan Bunga Kredit

Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan merespons kenaikan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 5,25 persen yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).

Dengan demikian, Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan dalam enam bulan terakhir hingga 100 basis poin (bps). Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Suprajarto mengatakan, kenaikan suku bunga acuan ini menjadi indikasi bagi dunia perbankan era suku bunga sudah sedikit ketat.

Oleh karena itu, BRI akan menggelar rapat dengan direksi lainnya untuk menentukan kebijakan yang akan ditempuh. "Kita baru akan rapat besok, jadi kalau tidak kita respons bagaimana dengan NIM saya. Memang dengan kebijakan itu menjadikan eranya sedikit ketat," ujar Suprajarto di Kawasan Patra Kuningan, Sabtu 30 Juni 2018.

Salah satu yang akan direspons adalah beberapa suku bunga, salah satunya suku bunga kredit. Kenaikan suku bunga, ia menegaskan baru akan dilakukan paling cepat satu bulan ke depan.

"Ya mungkin kita akan naikkan, cuma besarannya kalau bisa 25 basis poin saja kenapa harus sama sampai 50 basis poin," ujar dia.

Ia mencontohkan, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di BRI sebesar 10,5 persen. Bunga KPR ini menjadi salah satu yang akan dinaikkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya