Kini Warga Kampung Enem Nikmati Terangnya Lampu di Malam Hari

Masyarakat Kampung Enem nikmati penerangan listrik usai 20 tahun tanpa akses listrik.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jul 2018, 20:38 WIB
Masyarakat Kampung Enem, Papua kini bisa nikmati akses listrik (Foto:Liputan6.com/Septian Deny)

Liputan6.com, Papua - Masyarakat Kampung Enem, Kabupaten Mappi, Merauke, Papua kini bisa menikmati akses listrik. Penyambungan listrik itu ada usai PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 kWp di kampung tersebut.

Maria Bapaemu (57) salah satu warga Kampung Enem mengatakan, dirinya bersama anak dan suami telah tinggal lebih dari 20 tahun di kampung tersebut tanpa akses listrik dan penerangan yang memadai.

Saat malam, Maria dan warga lain di kampung tersebut hanya mengandalkan penerangan yang berasal dari lampu minyak, yang biasa disebutnya dengan pelita.

"Tidak ada lampu. Pakai pelita. (Televisi) tidak ada. Sudah 20 tahun lebih," ujar dia di Kampung Enem, Papua, Selasa (24/7/2018).

Hal yang sama diungkapkan oleh Saravina, anak Maria Bapaemu yang duduk di kelas 1 SMPN Sotoba. Saravina mengaku sulit untuk belajar pada malam hari karena tidak adanya penerangan yang memadai.

"(Kalau belajar malam hari) pakai pelita, senter. (Belajar siang hari saja?) Iya," kata dia.

Namun dengan ada PLTS dan listrik yang dialirkan kepada masyarakat sekitar, kini Maria Bapaemu dan Saravina bisa lebih banyak beraktivitas di dalam rumah pada malam hari.  "Senang, sudah lama gelap, hari ini baru terang," ujar dia.

 


PLN Resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kampung Enem Papua

Masyarakat Kampung Enem, Papua kini bisa nikmati akses listrik (Foto:Liputan6.com/Septian Deny)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Enem, Kabupaten Mappi, Merauke, Papua.‎ PLTS tersebut merupakan bagian dari program 51 Desa Baru Terlistriki di wilayah Papua dan Papua Barat.

General Manajer Wilayah Papua dan Papua Barat PLN Ari Dartomo mengungkapkan, program ini merupakan bentuk realisasi dari komitmen PLN dan pemerintah untuk melistriki seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah terpencil seperti di Kampung Enem ini.

"Pembangunan kelistrikan di Papua dan Papua Barat. PLN bertekad melistriki tanah Papua tanpa terkecuali. Kami canangkan 1.200 desa dilistriksi secara bertahap. Diharakan tidak hanya mencakup dari 50 persen desa di Papua dan Papua Barat. Jika digabungkan dengan (program) Kementerian ESDM diharapkan 90 persen lebih terlistriki," ujar dia di Kampung Enem, Papua, Selasa (24/7/2018).

Dia mengungkapkan, PLTS tersebut memiliki kapasitas 100 kWP dengan nilai investasi sebesar Rp 8,72 miliar. PLTS ini akan mengaliri listrik ke tiga desa di sekitarnya, yaitu Kampung Enem, Kampung Rep, dan Kampung Paedam.

"PLTS 100 kWp, jaringan JTR yang dibangun 1,1 km sirkuit, jumlah pelanggan 41 (di kampung Enem). Jadi masih terbuka untuk tambahan pelanggan, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik," ungkap dia.

Sementara itu, Bupati Mappi, Kristosimus Agawemu mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki Kabupaten Mappi tidak mencukupi untuk pembangunan pembangkit listrik dan jaringan listrik. Oleh sebab itu, dia berharap lebih banyak bantuan PLN dan pemerintah pusat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayahnya.

‎"APBD penerimaan kita Rp 1 triliun, benja pegawai Rp 400 miliar, hibah orang sakit Rp 20 miliar, anggaran untuk 1 distrik Rp 2 miliar dan lain-lain. Ini harus bangun infrastruktur ke seluruh distrik dan kampung. Sangat tidak cukup kalau kami mau melistriki semua distrik, karena butuh biaya yang besar. Saya sampaikan bahwa kondisi kami saat ini kalau harus bangun fisik sangat tidak bisa," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya