Liputan6.com, Jakarta PT Chevron Pacific Indonesia menyatakan kesiapan untuk mengelola Blok Rokan. Chevron bahkan telah menyediakan investasi sebesar USD 88 miliar untuk mengelola Blok Rokan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, investasi tersebut nantinya dilakukan dalam dua tahap, selama kurun 20 tahun.
Baca Juga
Advertisement
"Sah-sah saja kan kalau Chevron maju. Bisa saja kan join sama Pertamina. Dia investasi yang pertama, USD 33 miliar, kedua USD 55 miliar," jelas dia di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Luhut menambahkan, dalam pengelolaan Blok Rokan, Chevron bakal memanfaatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Dengan teknologi tersebut, cadangan minyak yang bisa diambil sebesar 1,2 miliar barel.
"Dia punya teknologi memang, jadi dengan teknologi dia itu, dia bisa meningkatkan kapasitas cadangan dari minyak di sana ke 1,2 miliar barel. Dia bisa ambil dari situ," jelas Luhut.
"Dia fase pertama, dia bisa dapat 500 juta barel, itu dia investasi USD 33 miliar. Kemudian fase kedua dia bisa dapat 700 juta barel, (investasi) USD 55 miliar," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Pertamina Harus Segera Serahkan Proposal Pengelolaan Blok Rokan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan target kepada PT Pertamina (persero) untuk melengkapi proposal pengelolaan Blok Rokan paling lambat pada pekan ini. Dengan proposal tersebut Kementerian ESDM bisa melakukan dievaluasi secepatnya.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, Pertamina sebenarnya sudah menyerahkan proposal pengelolaan blok Rokan yang merupakan ladang minyak terbesar di Indonesia. Namun proposal tersebut masih berupa proposal awal. Oleh sebab itu, Kementerian ESDM meminta kepada Pertamina untuk segera melengkapinya.
"Ada proses internal yang harus dilengkapi," kata Arcandra, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Baca Juga
Arcandra pun menargetkan, Pertamina harus selesai melengkapi kekurangan proposal terutama mengenai sisi komersial pada pekan ini. Dengan begitu, Kementerian ESDM bisa melakukan evaluasi calon pengelola Blok Rokan pada bulan ini juga.
"Pertamina belum mengembalikan lagi proposalnya, pekan ini (targetnya)," tutur Arcandra.
Sedangkan Chevron, sebagai operator atau kontraktor eksisting yang juga masih meminati untuk mengelola Blok Rokan sudah menyelesaikan dazn menyerahkan proposal.
Menurut Arcandra dirinya sedang melakukan evaluasi perusahan minyak asal Amerika Serikat tersebut. "Evaluasi saya hari ini. Final, tinggal tunggu Pertamina," tandasnya.
Advertisement