Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima sejumlah warga yang mendadak datang ke kediamannya Selasa, 24 Juli 2018 pagi. Dia mengatakan, warga dari luar kota itu menyampaikan beberapa aspirasi. Mereka juga memintanya maju Pilpres 2019.
"Jumlahnya banyak. Biasanya kalau banyak itu ada rencana penggusuran atau apa. Ternyata dari Jawa Tengah, Jawa Timur. Ya saya dengar saja aspirasinya," ujar Anies di Jakarta Selatan, Selasa.
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu keheranan karena dalam jarak sehari, ada dua permintaan berbeda dari masyarakat. Pasalnya, sehari sebelumnya, warga yang tergabung dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) dan Serikat Becak Jakarta (Sebaja) yang juga memintanya agar tetap mengurus Ibu Kota hingga lima tahun ke depan.
"Itulah saya juga tadi jalan ke sini batin, kemarin didatangi diminta untuk (tetap jadi gubernur) di Jakarta. Tadi pagi didatangi, diminta untuk terlibat (pilpres)," kata Anies Baswedan.
Namun, Anies tetap pada pendiriannya yang masih ingin berada di Jakarta. Terkait kemungkinan maju menjadi capres ataupun cawapres, mantan Rektor Universitas Paramadina itu belum berbicara lebih banyak.
"Saya bilang sama semuanya, tadi mereka datang dari Situbondo, Pasuruan, Semarang, Pekalongan. Saya bilang terima kasih perhatiannya, terima kasih sampai datang ke sini. Tapi biarkan para pemimpin-pemimpin sekarang menentukan, dan saya pakai seragam nih. Kerjaan saya di Jakarta," ujar Anies Baswedan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Janji Lunasi Utang
Sebelumnya, Anies mendengarkan langsung aspirasi warga yang memintanya tidak maju Pilpres 2019. Dia menegaskan, seperti permintaan warga, seluruh janji yang diungkapkan saat kampanye Pilkada DKI 2017 akan dilunasi.
"Semua rencana yang sudah disampaikan akan kita jalankan. Karena saya sendiri memang tugasnya mengurusi Jakarta. Ya sekarang saya ini sudah Gubernur Jakarta, dan semua yang sudah dijanjikan kita akan kerjakan," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin 23 Juli 2018.
Dia juga tidak ingin hal tersebut diartikan sebagai sebuah penolakan kepada partai politik yang kemungkinan akan mengusungnya. Menurut dia, itu semua merupakan komitmen yang harus ditunaikan.
"Nah, banyak yang bilang begini, 'Oh berarti kalau begitu menolak berarti itu menerima,' belum ada (pemikiran) ke sana. Tugas saya dengan teman-teman ini adalah saya sebagai gubernur dan teman-teman ini sebagai warga kita berkomitmen," jelas dia.
"Semua yang dijanjikan harus dilunasi. Iya dong, sudah dijanjiin kok. Gubernur Anies melunasi. Janjinya harus lunas," kata Anies Baswedan.
Ikuti Berita Menarik Lainnya di Jawapos
Advertisement