Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada awal pekan ini. Investor asing cenderung jual saham.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (25/7/2018), IHSG naik 9,28 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.941,13. Pada pembukaan pukul 09.03, IHSG turun 2,93 poin atau 0,05 persen ke posisi 5.928,12. Indeks saham LQ45 melemah 0,13 persen ke posisi 937,90.
Sebanyak 135 saham menguat. Selain itu, 67 saham melemah dan 66 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.947,50 dan terendah 5.927,77. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 28.330 kali dengan volume perdagangan saham 593 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 410 miliar.
Investor asing jual saham Rp 20 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.508.
Sektor yang menguat dan melemah sama banyak. Sektor yang menguat adalah pertambangan, perkebunan, aneka industri, kontruksi dan perdagangan. Sedangkan sisanya mengalami tekanan.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham TRIO mendaki 21,24 persen ke posisi Rp 274 per saham, saham ASJT melonjak 10 persen ke posisi Rp 308 per saham, dan saham ETWA mendaki 9,89 persen ke posisi Rp 100 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SIMA melemah 4,76 persen ke posisi Rp 151 per saham, saham AMRT susut 4,19 persen ke posisi Rp 800 per saham, dan saham AKPI tergelincir 4,03 persen ke posisi Rp 715 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Volatilitas yang terjadi pada nilai tukar rupiah dan harga komoditas diprediksi membuat IHSG melemah pada perdagangan saham, Rabu ini (25/7/2018). Laporan kinerja emiten sepanjang semester I 2018 juga memberi warna pada pola gerak IHSG.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan, IHSG bakal terkoreksi pada pergerakan indeks.
Namun, potensi kenaikan IHSG masih besar di tengah volatilitas nilai tukar terhadap USD. "IHSG merosot di 5.721-5.988," jelas dia.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi IHSG akan bergerak di zona merah di kisaran 5.873-5.960.
Meski nilai tukar sempat alami pelemahan sebesar 0,2 persen hari ini, investor asing tercatat lakukan pembelian bersih (nett buy) Rp 288,35 miliar.
Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada meramalkan IHSG dapat bertahan di atas support 5.905-5.913 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.948-5.953.
Ia menilai, penguatan IHSG masih ditopang meningkatnya volume beli dengan memanfaatkan sentimen pergerakan bursa saham kawasan yang menguat.
Advertisement