Erdogan Murka Mesut Ozil Dapat Perlakuan Tidak Adil

Mesut Ozil memutuskan pensiun dari Timnas Jerman setelah merasa menerima perlakuan tidak adil.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 25 Jul 2018, 10:45 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Emrah Yorulmaz/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Istanbul - Presiden Turki, Tayyip Erdogan, ikut mengecam perlakuan yang didapat Mesut Ozil setelah pesepak bola itu mengundurkan diri dari timnas Jerman. Ozil mengaku mendapat perlakuan rasis yang tidak dapat dia terima.

Mesut Ozil dinilai sebagian kalangan di Jerman sebagai biang keladi tersingkirnya Jerman di penyisihan grup Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, mantan playmaker Real Madrid ini merasa hanya dirinya yang disalahkan, bukan pelatih atau pemain lain. 

"Tindakan rasis terhadap seorang pemuda yang telah memberikan segalanya kepada tim nasional Jerman hanya karena keyakinan agamanya merupakan hal yang tidak dapat diterima," kata Erdogan, seperti dikutip Reuters.

Pejabat di negara asal leluhur Ozil itu telah memasang lambang jalan yang baru dengan menampilkan foto pemain Arsenal itu dengan Erdogan pada Mei lalu. Foto itu menggantikan foto lama yang menampilkan Ozil mengenakan kaus timnas Jerman, negara kelahirannya.

Beberapa pejabat penting di Turki, termasuk Kepala Federasi Sepak Bola Turki, Yildirim Demiroren, telah memberikan dukungannya kepada Mesut Ozil sejak Minggu (22/7/2018), usai dia mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi bermain untuk Jerman.


Pesan Melecehkan

Gelandang timnas Jerman, Mesut Oezil, memutuskan pensiun dari pentas internasional, Minggu (22/7/2018). (AFP/Luis Acosta)

"Kami mengutuk perlakuan, ancaman, dan pesan-pesan melecehkan yang ia terima karena kebudayaan dan latar belakangnya," kata Demiroren.

Salah satu politikus papan atas Jerman yang memiliki darah Turki, Cem Ozdemir, pada Senin menuntut pengunduran diri Ketua Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), Reinhard Grindel. Sebelumnya, Ozil merasa Grindel menyalahkan dirinya karena Jerman tersingkir lebih dini dari Piala Dunia 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya