Liputan6.com, Cirebon - Beragam peninggalan seni dan budaya masa lalu masih terlihat di Cirebon, Jawa Barat. Selain bangunan keraton, sejumlah bangunan peninggalan zaman kolonial juga terlihat di kota yang terletak di pesisir pantura ini. Seperti Gedung Bunder yang ada di kawasan Kebumen, Kota Cirebon. Bangunan heritage ini masih terlihat tegak berdiri.
Namun sayang, bangunan yang ada di kawasan heritage Kota Cirebon terlihat tidak terawat. Bangunan yang berdiri sejak tahun 1920 itu terkesan terbengkalai.
Bangunan jadi korban aksi vandalisme yang dilakukan oleh sejumlah warga tak bertanggung jawab. Coretan dinding hampir ada di setiap sisi gedung bundar ini.
Baca Juga
Advertisement
"Prihatin juga, ini kan bangunan sejarah dan sekarang terlihat tidak terurus," kata warga Kapten Samadikun, Kota Cirebon, Dedi, Rabu, 25Juli 2018.
Menurut dia, jika dirawat dengan baik, gedung tersebut semakin memiliki kesan klasik. Apalagi, gedung tersebut berada di salah satu kawasan heritage Kota Cirebon.
Pentingnya merawat dan menjaga gedung bersejarah agar tetap lestari. Jika gedung tersebut sudah tak ada, anak cucu generasi Kota Cirebon hanya sekadar mendapatkan cerita saja.
"Harapan sih terus dirawat agar anak cucu bisa melihat dan mengenal," ucap dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pengawas Air
Budayawan Cirebon Nurdin M Noor mengatakan, Gedung Bunder termasuk salah satu bagian dari "Keboemen Plein" dalam perubahan peta pembangunan Kota Cirebon di masa lalu.
Bunder termasuk salah satu bagian dari "Keboemen Plein" dalam perubahan peta pembangunan Kota Cirebon masa lalu.
Dia menjelaskan, keberadaan Gedung Bunder tidak lepas dari sejarah Pemerintah Kota Cirebon yang lahir pada 1 April 1906 versi Belanda.
"Saat itu Kota Cirebon sangat jorok sekali. Ada tulisan di pintu gerbang wali kota dari semak belukar dari gilang-gemilang," sebut dia.
Dia memaparkan, saat itu, Gedung Bunder dibangun oleh Belanda untuk mengawasi kebersihan dua sungai yang mengalir di Kota Cirebon. Kali Bacin yang dulu berada di Jalan Merdeka dan Kali Sukalila yang kini kondisinya sangat kotor.
Dahulu air yang mengalir dari Kali Bacin menuju ke laut utara Cirebon melintasi Gedung Bunder. Begitu juga air dari Kali Sukalila yang dahulu ke mengalir ke Kali Bacin.
"Sekarang kan aliran air di Kali Sukalila ke Kali Bacin ditutup, termasuk yang di Kali Bacin sendiri ditutup. Mungkin gorong-gorongnya masih ada," ujar Nurdin.
Di antara aliran dua aliran kali tersebut, Gedung Bunder berfungsi sebagai pengawas kebersihan. Sementara, limbah dari aliran kali tersebut dibuang ke laut.
Di gedung tersebut, ada pintu yang terdapat alat sederhana untuk mengawasi jalannya aliran air. Namun, saat ini, gedung tersebut menjadi tidak terurus.
"Iya, sekarang sudah banyak coretan oleh orang tidak bertanggung jawab," ujar dia.
Nurdin berharap pemerintah setempat memperhatikan kondisi bangunan yang menjadi peninggalan sejarah Kota Cirebon. Termasuk, bangunan lain yang ada di sekitar Gedung Bunder Kota Cirebon.
"Di Kebumen sampai sekarang masih ada tonggak yang merupakan 0 Km dan menjadi patokan untuk mengukur jarak dari Cirebon ke kota lain," tutur Nurdin.
Advertisement