3 Poin yang Akan Dibahas Zulkifli Hasan dan SBY di Pertemuan Malam Ini

PAN juga mengapresiasi pertemuan antar Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan SBY kemarin malam. Bagi Viva, itu merupakan hal yang positif dalam upaya untuk menentukan pematangan koalisi Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2018, 17:15 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan (dua kiri) bersama Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (dua kanan), Ahmad Basarah (kanan), dan Mangindaan (kiri) saat Rapat Gabungan di Jakarta, Selasa (24/7). Sidang menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Mega Kuningan VII, Jakarta Selatan, malam ini. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyebut pertemuan akan membahas tiga hal.

"Ada tiga poin itu, satu soal rumusan platform koalisi partai. Kemudian yang kedua soal rencana kerja dan organisasi pemenangan di pilpres. Dan ketiga soal posisi dan komposisi pasangan calon," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).

PAN juga mengapresiasi pertemuan antar Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan SBY kemarin malam. Bagi Viva, itu merupakan hal yang positif dalam upaya untuk menentukan pematangan koalisi Pilpres 2019.

"Kalau misalkan nanti PAN, Gerindra, PKS, dan partai Demokrat bergabung, bersatu dalam koalisi, Persatuan Indonesia kan malah lebih bagus Pilpres lebih menjadi semarak dan lebih demokratis," ucapnya.

Dia juga yakin Demokrat tidak memaksakan kehendak menyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono jadi cawapres Prabowo. Viva melihat SBY adalah seorang negarawan. Menurutnya tiap partai wajar punya aspirasi. Semua akan dirembuk bersama.

"Pak SBY itu seorang negarawan. Itu jelas menunjukkan bahwa Demokrat, Pak SBY itu sama dengan PAN tidak memaksakan kehendak," ucapnya.

PAN sendiri masih tetap menyuarakan aspirasi partai yakni mengajukan Zulkifli Hasan sebagai cawapres Prabowo. Begitu pula mempertimbangkan nama Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan.

"Tetapi PAN kan tidak boleh semau hatinya karena juga mempertimbangkan kepada aspirasi dan kepentingan untuk pemenangan di Pilpres," tandasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya