Reaksi Pemprov saat Polusi Jakarta Disebut No 1 Dunia

Greenpeace Indonesia merilis Jakarta dengan polusi udara tertinggi di dunia, Rabu hari ini.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Jul 2018, 18:55 WIB
Kabut tipis menyelimuti udara di salah satu sudut kota Jakarta, Selasa (10/7). Tingkat polusi di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat sehingga menyebabkan pemandangan menjadi berkabut dan mengancam kesehatan pernapasan. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Greenpeace Indonesia merilis Jakarta dengan polusi udara tertinggi di dunia. Warga pun diimbau untuk menggunakan masker bila beraktifitas di luar ruangan.

"Pakai masker ya, pagi ini Jakarta rangking 1 dunia polisi udaranya," tulis Greenpeace pada akun twitter mereka, Rabu (25/7/2018).

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana pun angkat bicara. Menurutnya polusi udara Jakarta tak seburuk itu, melainkan masih tahap sedang bahkan baik.

"Bila ingin membandingkan dengan parameter uang sama yaitu partikulat mater (PM) karena Greenpeace yang diukur partikulat meternya. Bila melihat ISPU berarti partikulat di Jakarta masih dalam kategori sedang (moderat) ataupun baik (good)," kata Ali saat dihubungi, Rabu (25/7/2018).


Pertanyakan Alat Ukur

Ali menyebut pihaknya tidak mengetahui alat yang digunakan Greenpeace untuk mengukur polusi udara. Selain itu, dia juga tak mengetahui tolak ukur Greenpeace.

"Alat yang dipakai Greenpeace untuk mengukur kualitas udara itu yang tidak tau menggunakan alat apa, karena kalau alat indoor digunakan untuk outdoor maka hasilnya perlu dipertanyakan juga," ujarnya.

Menurut Ali, alat yang digunakan untuk mengukur polusi digunakan untuk per 24 jam bukan per jam seperti milik Greenpeace.

"Setahu saya 24 jam bukan per jam," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya