Demi Atlet Muslim di Olimpiade 2020, Jepang Siapkan 'Masjid Mobil'

Jepang membuat proyek "Masjid Mobil" menyongsong kehadiran atlet Muslim pada Olmipade dan Paralimpiade 2020.

Oleh DW.com diperbarui 25 Jul 2018, 22:09 WIB
Bagian buritan truk masjid untuk atlet muslim pada Olimpiade 2020 mendatang (DW)

Liputan6.com, Tokyo - Sebuah sinyal toleransi agama dari Jepang dilakukan dua tahun menjelang digelarnya Olimpiade 2020 di Tokyo. Wujudnya adalah dengan menyediakan sebuah truk yang dimodifikasi menjadi masjid, lengkap dengan pendingin ruangan (AC) dan bekapasitas untuk 50 orang yang hendak menjalankan salat berjamaah.

Panitia penyelenggara menyebut bahwa 'masjid mobil' itu sengaja dibuat untuk para atlet Muslim dan akan ditempatkan di perkampungan atlet. Kendati demikian, ini tidak akan dipasang di stadium atau di sekitar arena pertandingan.

Pengunjung salat dalam truk masjid saat diresmikan di Toyota Stadium, Jepang, Senin (23/7). Truk masjid tersebut memakan biaya mencapai 1 juta yen atau sekitar Rp 130 juta. (Mobile Mosque Executive Committee via AP)

Pimpinan proyek ini, Yasuharu Inoue, mengatakan, "Kami berharap dapat menyediakan tempat salat bagi para atlet maupun penonton yang beragama Islam."

Demikian seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (25/7/2018).

Pewarta mengambil gambar truk masjid saat peresmian di Toyota Stadium, Jepang, Senin (23/7). Truk masjid ini akan dipasang di perkampungan atlet untuk melayani kebutuhan atlet muslim selama Olimpiade 2020. (Mobile Mosque Executive Committee via AP)

Sementara itu, presiden perusahaan pembuat truk masjid di Yanai, Tetsuro Akimoto, mengharapkan 'masjid mobil' yang akan disiagakan di wisma atlet bisa menunjukkan "omotenashi", bahasa Jepang untuk keramahtamahan.

"The Mobile Mosques" merupakan antisipasi atas kekhawatiran atlet Muslim yang akan berlaga dalam ajang olahraga akbar tersebut. Truk yang dimodifikasi dengan teknologi canggih nan modern itu dipamerkan belum lama ini di kota Toyota, Prefektur Aichi, Jepang.

Truk masjid buatan Jepang dilengkapi penyejuk udara (DW)

Perencanaan pembuatan 'masjid mobil' seharga 100 juta yen atau sekitar Rp 13 miliar tersebut dilakukan dengan melibatkan para mahasiswa Muslim yang kuliah di Universitas Yamaguchi. Mereka juga diundang untuk melakukan uji coba 'masjid mobil'.

Namun, 'masji mobil' masih memiliki sejumlah kekurangan, yakni kompas yang merujuk ke arah Mekah di mana kiblat berada.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya