Liputan6.com, Tokyo - Sebuah sinyal toleransi agama dari Jepang dilakukan dua tahun menjelang digelarnya Olimpiade 2020 di Tokyo. Wujudnya adalah dengan menyediakan sebuah truk yang dimodifikasi menjadi masjid, lengkap dengan pendingin ruangan (AC) dan bekapasitas untuk 50 orang yang hendak menjalankan salat berjamaah.
Panitia penyelenggara menyebut bahwa 'masjid mobil' itu sengaja dibuat untuk para atlet Muslim dan akan ditempatkan di perkampungan atlet. Kendati demikian, ini tidak akan dipasang di stadium atau di sekitar arena pertandingan.
Advertisement
Pimpinan proyek ini, Yasuharu Inoue, mengatakan, "Kami berharap dapat menyediakan tempat salat bagi para atlet maupun penonton yang beragama Islam."
Demikian seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (25/7/2018).
Sementara itu, presiden perusahaan pembuat truk masjid di Yanai, Tetsuro Akimoto, mengharapkan 'masjid mobil' yang akan disiagakan di wisma atlet bisa menunjukkan "omotenashi", bahasa Jepang untuk keramahtamahan.
"The Mobile Mosques" merupakan antisipasi atas kekhawatiran atlet Muslim yang akan berlaga dalam ajang olahraga akbar tersebut. Truk yang dimodifikasi dengan teknologi canggih nan modern itu dipamerkan belum lama ini di kota Toyota, Prefektur Aichi, Jepang.
Perencanaan pembuatan 'masjid mobil' seharga 100 juta yen atau sekitar Rp 13 miliar tersebut dilakukan dengan melibatkan para mahasiswa Muslim yang kuliah di Universitas Yamaguchi. Mereka juga diundang untuk melakukan uji coba 'masjid mobil'.
Namun, 'masji mobil' masih memiliki sejumlah kekurangan, yakni kompas yang merujuk ke arah Mekah di mana kiblat berada.
Saksikan video pilihan berikut ini: