Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko menghadiri acara ngopi bareng bersama pegiat media sosial dan kepemudaan di Warung Apresiasi, Bulungan, Jakarta.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk semakin menggemakan Asian Games kepada masyarakat. Mantan Panglima TNI ini meminta dukungan masyarakat atas harapan Pemerintah agar Indonesia dapat mendulang prestasi gemilang di Asian Games.
"Asian Games kali ini target kita harus bisa masuk sepuluh besar," ujar dia di Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Meskipun demikian, Moeldoko menekankan dukungan yang paling besar dari masyarakat adalah dengan menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang dari luar negeri, baik itu, rombongan atlet maupun suporter.
Sebab, tingkah dan penerimaan masyarakat selama Asian Games berlangsung akan menjadi cerita yang dibawa pulang ketika Asian Games berakhir.
"Di bagian penyelenggaraan, kita harus menjadi tuan rumah yang baik. Ramah tamah dan hormat kepada yang lain. Karena ini nanti dibawa cerita, dibawa ke kampung halaman masing," kata dia.
Khusus bagi generasi milenial, Moeldoko mengharapkan agar media sosial dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan Asian Games yang bakal diselenggarakan di Jakarta dan Palembang tersebut.
"Generasi milenial, bagaimana memainkan jari-jari dalam menggunakan media sehingga dapat memobilisasi semangat optimisme, ini dapat membakar terutama bagi saudara-saudara kita yang tidak dapat menyaksikan secara langsung kegiatan ini," ujar dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Menteri PUPR Serahkan Masalah PKL di Jalan Jenderal Sudirman kepada Pemprov DKI
Sebelumnya, pedestrian di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin tengah disulap menjadi lebih lebar dan cantik jelang Asian Games 2018. Namun demikian, lahan pedestrian seperti ini biasanya langsung dijadikan lapak bagi para pedagang kaki lima (PKL).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, masalah menggunaan pedestrian oleh para PKL menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Itu regulasinya di DKI, kami tidak punya kewenangan untuk mengatur PKL. Kami hanya menyediakan prasarananya. Jadi kalau yang memanfaatkan itu (aturannya) di Pak Gubernur (DKI Jakarta)," ujar dia di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu 22 Juli 2018.
Dia mengungkapkan, sebenarnya pedestrian paling bagus di dunia pun tetap ada PKL. Namun tinggal bagaimana menata agar keberadaan PKL tersebut tidak mengganggu kenyamanan para pejalan kaki serta tidak mengurangi nilai estetika.
"Tidak mungkin semua dipakai untuk lapak, tetapi juga tidak mungkin semua bersih. Di Capitol Hill, ada kaki lima 1-2, kios-kios, tapi di tata dan sementara, bukan permanen. Semua ada pengaturannya. Itu ada di Pemda DKI," lanjut dia.
Selain itu, lanjut Basuki, keberadaan PKL juga sebenarnya dibutuhkan. Tinggal bagaimana mengaturnya secara baik, sebab lebar pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin mencapai 12 meter, meski ada sebagian yang hanya 3 meter.
"Juga harus hati-hati dengan pemanfaatan trotoar, karena utamanya untuk pejalan kaki, nyaman. Tapi kalau tidak ada yang jual minum, kalau orang haus nanti belinya di mana. Jadi saya kira ada kebutuhan juga. Dari sana (Bundaran Senayan) ke sini (depan Hotel Le Meridien) kan 3,6 km, itu orang butuh minum. Jadi ada art-nya untuk mengatur itu," ungkap dia.
Sementara itu, untuk penyelesaian penataan kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Basuki menargetkan semuanya selesai sebelum 31 Juli 2018.
"Harusnya hari ini selesai, Pak Direktur Wijaya Karya minta waktu 1 hari lagi selesai semua. Saya kira sudah bisa di-clear-kan semua. Ini tinggal merapihkan. Dipasang banner. Tanggal 31 Juli ini semua berhenti dan sudah rapi," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement