Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengaku ada hambatan bagi partainya untuk masuk dalam koalisi Jokowi. Padahal SBY mengaku sejak 2014, saat Jokowi belum dilantik, sudah menawarkan Demokrat untuk masuk ke dalam pemerintahan.
Tawaran itu ditolak SBY mengingat saat Pilpres 2014, Demokrat tak mendukung Jokowi. Kemudian dalam setahun terakhir, SBY terus melakukan komunikasi dengan Jokowi. Namun diakuinya ada ajakan dari Jokowi untuk bergabung dalam koalisinya pada Pilpres 2019 mendatang.
Advertisement
Menanggapi ajakan Jokowi tersebut, SBY menegaskan sulit bergabung. Ini lantaran jalan menuju koalisi tidak terbuka dengan baik.
"Saya mengetahui tanpa harus disampaikan dari mana sumber-sumbernya. Memang tidak terbuka jalan bagi Demokrat untuk berada dalam koalisi beliau," kata kata SBY usai bertemu Ketum PAN Zulkifli Hasan di kediamannya di bilangan, Kuningan, Jakarta, Rabu malam (25/7/2018).
"Karena itulah tanpa tidak meninggalkan luka karena beliau pernah mengajak bersama-sama dalam pemerintahan, tapi jalan itu tidak terbuka dengan baik. Sehingga waktu yang kurang tiga minggu ini berarti kami sedang menunggu jalan lain yang juga sedang berproses," tegasnya lagi.
SBY menekankan selama ini tak pernah sulit membangun komunikasi dengan Jokowi. Menurut presiden ke-6 RI, ini hambatan tersebut justru terjadi dengan koalisi partai pendukung Jokowi.
"Saya tidak mengatakan hambatan dengan Jokowi tetapi ada hambatan dengan koalisi. Nah bisa ditafsirkan sendiri soal itu," kata SBY.
Hubungan dengan Megawati Belum Cair
Menurut SBY hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memang belum cair. Upaya untuk mencairkan hubungan keduanya selama 10 tahun tak membuahkan hasil.
SBY juga membantah tak bisa masuk koalisi karena Jokowi menolak Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres. Dia membantah pernyataan Ketum PPP yang menyebut koalisi batal karena cawapres Demokrat tak diwadahi.
"Saya tak pernah menyodorkan AHY sebagai cawapres, begitu juga Pak Jokowi. Kami saling menghormati," kata SBY.
Reporter : Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement