Bondan Gunawan Luncurkan Buku Hari-Hari Terakhir Bersama Gus Dur

Bondan mengisahkan, awalnya buku itu akan diterbitkan ketika dirinya berusia 65 tahun.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 26 Jul 2018, 07:07 WIB
Peluncuran buku karya Bondan Gunawan di Museum Nasional, Jakarta, Rabu (25/7/2018). (Liputan6.com/Yunizafira Putri Arifin Widjaja)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Bondan Gunawan, meluncurkan buku berjudul Hari-hari Terakhir Bersama Gus Dur. Dalam acara itu, pengamat politik sekaligus sastrawan Prof Mochtar Pabotinggi dan mantan Ketua BPIP Yudi Latief didapuk sebagai pembicara.

Bondan mengisahkan, awalnya buku itu akan diterbitkan ketika dirinya berusia 65 tahun. Namun, pembuatan buku tersebut sempat tertunda dikarenakan kedua orangtuanya meninggal dunia. Sehingga baru di umurnya yang ke-70 saat ini, buku itu rampung dibuat.

"Baru sekarang buku itu jadi," ujar Bondan di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (22/7/2018).

Dia nenjelaskan, pokok buku itu berisi tentang bagaimana kelompok-kelompok yang berbeda dapat mewujudkan satu cita-cita bangsa dan negara, yakni untuk melahirkan bangsa yang lebih besar dan kuat.

"Yang paling pokok dalam buku ini, kami berangkat dari kelompok-kelompok berbeda tapi ketika berbicara bersama-sama tentang negara maka tidak ada perbedaan dan bagaimana kami bisa mewujudkan cita-cita kami," jelas Bondan.

Yudi Latief pun memberikan selamat atas diluncukannya buku tersebut. Menurut dia, buku itu bisa menjadi alat bercermin untuk melihat demokrasi saat ini. Karenanya dia menilai karya Bondan Gunawan itu menjadi penting.

Dia menjelaskan, buku yang garis besarnya berisi masa-masa puncak pemerintahan otoritarian Soeharto sekaligus mimpi publik tentang demokrasi itu, dapat menjadi tolak ukur perkembangan demokrasi di Indonesia yang telah berjalan selama 20 tahun.

"Apakah perkembangan demokrasi sekarang sudah sesuai dengan yang ideal itu atau mengalami deviasi? Nah buku itu menjadi penting sebagai batu uji," kata Yudi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya