Di Depan Jokowi, Gubernur BI Pamer Angka Inflasi Rendah

Gubernur BI yakin inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran tahun ini, yaitu 3,5 persen plus minus 1.

oleh Merdeka.com diperbarui 26 Jul 2018, 09:48 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat jumpa pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/06). Pada Rapat Dewan Gubernur BI suku bunga Deposit Facility (DF) juga naik 50 bps menjadi 4,50%, (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat koordinasi nasional (Rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kembali digelar. Rakornas TPID 2018 mengusung tema "mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif" dilangsungkan pada hari ini, Kamis (26/7/2018).

Rakornas itu dihadiri jajaran menteri ekonomi, Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Panglima TNI, dan kepala daerah di seluruh Tanah Air mulai dari gubernur, bupati, serta wali kota.

Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, melaporkan kinerja hasil TPID kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Komitmen kita bersama dalam menjaga stabilitas harga keberhasilan dan pengalaman bapak presiden ketika terlibat langsung dalam menjaga stabilitas harga di daerah dapat menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh peserta yang hadir pagi hari ini," kata Perry, di Hotel Grand Sahid Jaya.

Tema rakornas kali ini memiliki komitmen dan dukungan terhadap agenda pembangunan infrastruktur pemerintah, baik pusat maupun di daerah yang diharapkan akan semakin kuat melalui akselerasi dan optimalisasi pemanfaatannya.

"Kalau kita lihat inflasi pada tahun 2017 yang lalu terdapat cukup rendah, yaitu 3,6 persen dan karenanya berada dalam kisaran sasaran 4 persen plus minus 1 persen. Keberhasilan pengendalian inflasi ini didukung oleh inflasi di seluruh kawasan realisasi inflasi harga pangan atau yang sering disebut volatile food semakin menurun. Bahkan pada 2017 mencatat angka terendah dalam 13 tahun terakhir," ujarnya.

Capaian tersebut, kata dia, merupakan buah dari koordinasi kebijakan yang kuat antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta Bank Indonesia.

"Kami telah melakukan berbagai program inovatif yang telah dilakukan melalui tim pengendalian inflasi baik pusat maupun daerah bahkan keberhasilan pengendalian inflasi itu juga tercatat dan semakin menurun pada 2018 ini hingga pertengahan 2018 inflasi semakin rendah 3,1 persen pada Juni 2018," ujarnya.

Oleh sebab itu, Perry yakin inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran tahun ini, yaitu 3,5 persen plus minus 1.

"Bahkan realisasi inflasi periode bulan Idul Fitri 2018 lebih rendah dibandingkan tiga tahun terakhir tahun 2015-2017. Tentunya keberhasilan kita bersama pengendalian inflasi ini sangat penting karena akan menentukan capaian inflasi di akhir tahun ini dan tahun-tahun depan," dia menerangkan. 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Inflasi Juni Sebesar 0,59 Persen

Aktivitas perdagangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (20/4). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim harga pangan terkendali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Angka ini lebih tinggi tinggi dibandingkan inflasi Mei 2018 yang sebesar 0,21 persen. Namun, ini lebih rendah dibandingkan Juni 2017 yang sebesar 0,69 persen.

Sementara itu, untuk inflasi tahun kalender sebesar 1,90 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,12 persen. "Perkembangan harga komoditas pada Juni menunjukkan adanya peningkatan," jelas Kepala BPS, Suhariyanto, Senin (2/7/2018). 

Dari 82 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruh kota telah mengalami inflasi. "Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen dan terendah terjadi di Medan dan Pekanbaru sebesar 0,01 persen," ucap dia.

Dia melanjutkan, inflasi pada Ramadan 2018 ini lebih rendah dibandingkan 2017 dan 2016 yang masing-masing sama, yakni 0,69 persen.

"Inflasi pada Juni ini terendah. Lebih rendah pada Lebaran, Juni 2017 juga dari posisi bulan Lebaran 2016. Ini merupakan angka yang menggembirakan. Karena itu kita perlu apresiasi kinerja pemerintah dan BI yang mengantisipasi dan berbagai rencana," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya