Salah Sasaran, Polisi Hentikan Pembalap Tour de France

Tour de France stage ke-17 dimenangi oleh Nairo Quintana.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Jul 2018, 12:15 WIB
Salah satu pemandangan di puncak Montee de Bisanne saat pebalap melintas pada etape ke11 Tour de France dari Albertville dan finish di La Rosiere Espace San BernardoPrancis (18/7/2018). Etape ini menempuh jarak 108.5 kilometers. (AP/Christophe Ena)

Liputan6.com, Jakarta Balapan sepeda Tour de France diwarnai insiden menggelikan. Berniat ingin mengamankan jalannya lomba, seorang polisi justru menghentikan pembalap yang ikut ambil bagian. 

Dilansir Marca, kejadian ini menimpa pembalap tim Sky, Chris Froome, saat mengendarai sepedanya menuruni bukit usai melewati garis finis di stage 17, Rabu (25/7/2018).  

Untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat, Froome pun mengenakan mantel hujan. Namun, keputusan ini justru membuat polisi yang bertugas tidak mengenalinya. 

Polisi tersebut menyangka Froome penonton, sehingga bergegas menghentikannya agar tidak mengganggu jalannya lomba. Aksi polisi tersebut membuat Froome jatuh. Keduanya pun sempat terlibat perang kata-kata, tapi tidak sampai menimbulkan masalah yang besar. 

Berapa pembalap dan anggota tim segera menjelaskan kepada polisi kejadian sebenarnya. Froome pun kemudian melanjutkan perjalanannya tanpa memperpanjang masalah. 

 

Sementara itu, hingga stage ke-17 Tour de France yang berjarak 65 km berhasil dimenangi pembalap Kolombia, Nairo Quintana, dengan catatan waktu 2 jam 21 menit, 27 detik. Sementara di urutan kedua ditempati oleh pembalap Irlandia, Daniel Martin, dengan catatan waktu 2 jam 21 menit 55 detik. Sedangkan urutan ketiga ditempati pembalap Inggris Geraint Thomas dengan catatan waktu 2 jam 22 menit 14 detik.  

Saksikan juga video menarik di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya