Tak Perlu Bingung, Begini Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Niatnya yang Benar

Sabtu, 28 Juli 2018 nanti akan terjadi kembali gerhana bulan total. Untuk mengagungkan kebesaran ini umat muslim disunahkan untuk salat gerhana.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2018, 13:59 WIB
Gerhana bulan. (Ilustrasi: Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Gerhana bulan total akan kembali terjadi lagi pada Sabtu, 28 Juli 2018. Sebelumnya fenomena menakjubkan ini terlah terjadi pada akhir Januari 2018. Kabarnya gerhana kali ini akan menjadi yang paling terlama dengan durasi 103 menit dan dapat dilihat pada seluruh wilayah di Indonesia.

Berbeda dari Januari lalu, gerhana bulan total atau kerap disebut Blood Moon ini diprediksi berlangsung selepas tengah malam. Mengingat kebesaran tuhan ini, sebagai umat muslim sudah seharusnya kita disunahkan menunaikan salat gerhana.

Dikutip dari Dream, salat gerhana bulan sebaiknya dikerjakan secara berjamaah di masjid sebelum atau setelah salat Subuh. Apalagi salat gerhana bulan termasuk ke dalam amalan sunnah muakkad.

Untuk tata cara shalat gerhana bulan total, dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz 'As-Shalatu Jamiah'.

Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Alquran, 2 ruku' dan 2 sujud. 


Niat salat gerhana

Ilustrasi salat (iStock)

Untuk tata cara salat gerhana bulan, dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz 'As-Shalatu Jamiah'.

Salat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat. Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Alquran, 2 ruku' dan 2 sujud. 

Jika menjadi imam salat gerhana bulan:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Jika menjadi makmum salat gerhana bulan:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Jika melakukan salat gerhana bulan sendirian:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala."


Tata cara salat

Ilustrasi salat tahajud (Foto: moslemforall.com)

Saat mengerjakan salat gerhana bulan Juli 2018, disunnahkan memanjangkan ruku' dan sujud dengan bertasbih kepada Allah SWT. Lebih lengkapnya, berikut ini teknis tata cara salat gerhana bulan.

1. Sebelum memulai, membaca niat salat gerhana bulan 

2. Takbiratul Ihram.

3. Setelah mengucapkan takbir, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.

4. Karena dianjurkan memanjakan ruku', bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali. 

5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I'tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek

6. Ruku' lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.

7. Kemudian bangkit dan membaca doa I'tidal.

8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku' pertama.

9. Duduk di antara dua sujud.

10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku' kedua.

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

14. Mengucapkan salam.

Setelah melakukan salat, ada baiknya untuk terus  berdoa dan beristighfar kepada Allah SWT. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kagum sekaligus takut akan kekuasaan Allah SWT. Selain itu, berdoa saat gerhana bulan merupakan waktu yang mustajab agar doa kita lekas dikabulkan oleh Allah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya