Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Chevron Pacific Indonesia akan saling bersaing untuk mengelola Blok Rokan, Riau. Saat ini blok tersebut dikelola oleh Chevron, namun masa kontraknya akan berakhir di 2021.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya tengah mengevaluasi masa kontrak blok-blok migas yang akan habis masa kontraknya. Salah satunya yaitu Blok Rokan.
Advertisement
"Kita sudah selesaikan blok-blok terminasi untuk 2018 ada 8 blok, 2019 selesai, 2020 baru saja selesai. Ini kita masih dalam tahap menyelesaikan 2021, termasuk Rokan, akhir Juli maksimal awal Agustus. Setelah itu 2022 Agustus-September selesai," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Menurut dia, Pertamina telah menyampaikan proposal finalnya untuk bisa mengelola blok tersebut kepada Kementerian ESDM. "Pertamina sudah komplet, kemarin malam, lengkap. Firm Working Commitment, bonus signature, sudah semua. (Rencana investasi Pertamina?) Baik semua pokoknya. Baik pokoknya," kata dia.
Namun demikian, pemerintah akan melihat proposal yang masuk, baik dari Pertamina maupun Chevron. Arcandra menyatakan banyak hal yang akan menjadi pertimbangan Kementerian ESDM dalam menilai kedua proposal tersebut.
"Kita melihat untuk Rokan yang di-compare banyak. Tentu secara komersial berapa development, komitmen kerja pasti, bonus signature, yang selama ini, metode sekarang ke depan dia bisa produksi berapa, lalu di-MPV-kan, dari situ dihitung berapa bonus signaturenya," ungkap dia.
Arcandra mengungkapkan, penilaian terhadap masing-masing proposal saat ini tengah dilakukan. Dia menargetkan pada awal bulan depan penilaian tersebut sudah selesai.
"Kita lagi berusaha agar selesai. Hari ini sampai minggu depan kita maraton untuk evaluasi. Kita coba yang terbaik. Targetnya awal Agustus selesai. Ini sedang dievaluasi. Yang mengevaluasi kan ESDM. Itu informasi agar semua pihak dihormati. Tunggu lah sabar," tandas dia.